Suara.com - Petisi dukung Polri tangkap Amien Rais muncul di situs change.org. Hingga Senin (27/5) pukul 07.45 WIB, petisi tersebut sudah mendapat respon mencapai 107 ribu lebih pemilik akun petisi.
Petisi dibuat karena Amien Rais selaku Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga dianggap sebagai dalang dan provokator yang menyebabkan kerusuhan di Jakarta buntut dari aksi 22 Mei 2019.
Petisi dukung Polri tangkap Amien Rais diinisiasi oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara, Adi Kurniawan.
"Kami melihat pasca pilpres 2019 ini rakyat terus diprovokasi untuk melakukan upaya-upaya melanggar hukum untuk membela capres-cawapres tertentu atas dalih adanya kecurangan dalam kontestasi tersebut. Dan itu terus digulirkan dari malam sampai pagi tadi 21-22 Mei 2019 terjadi demonstrasi yg mengakibatkan kerusuhan di Bawaslu RI-Tanah Abang-Petamburan, Jakarta Pusat".
"Kami tahu siapa dalang dari semua itu. Dan salah satunya adalah Amien Rais. Polri harus segera tangkap dan periksa Amien Rais karena dia adalah salah satu bagian dari provokator yang menyebabkan kerusuhan terjadi. Polri kami bersamamu, Rakyat bersamamu !!!"
Demikian tulis Adi Kurniawan di petisi tersebut.
Menanggapi petisi itu, politisi PDIP yang juga anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mengatakan, sangat memahami banyak pihak yang menandatangai petisi yang meminta Amien Rais ditangkap.
"Saya pribadi memahami, pastinya mereka prihatin, kecewa, geram setelah menahan sabar atas ulah pak Amien yang kerap kali mengumbar statement kontroversial dan cenderung tidak bertanggung jawab dan lepas tangan," ujar Arteria dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (27/5).
Menurutnya, awalnya ia memahami dan maklum Amien Rais yang sudah sepuh, yang disebutnya kurang kontrol berbicara. Tapi belakangan ini, ia menilai sudah dalam taraf membahayakan.
Baca Juga: Istri Penulis Buku Jokowi People Power Tolak Politisasi Oleh Amien Rais
Apalagi belum lama ini, Amien Rais sempat meminta Kapolri, Jenderal Tito Karnavian bertanggung jawab atas kerusuhan di Jakarta. Dengan nada dan intonasi yang tidak pantas.
"Walau bagaimanapun Pak Tito itu Kapolri, yang saat ini memimpin institusi Polri, tak pantas dalam alasan dan kapasitas apapun beliau (Amien Rais) meminta Pak Tito bertanggung jawab atas kerusuhan dan jatuhnya korban meninggal. Timing-nya sangat tidak pas, di saat suasana masih panas, di saat kita semua butuh perlindungam Polri dan disaat Polri sedang butuh legitimasi dan dukungan demi mengembalikan dan menciptakan suasana aman dan tertib," ujar Arteria.
"Jadi Pak Amien sudah kelewatan. Bikin malu, saya Muhammadiyah, saya gak ngakuin dia pemimpin kita," sambungnya.
Secara pribadi Arteria juga juga mendukung dan mempersilakan Polri untuk memeriksa Amien Rais, apapun hasilnya. Meski dimikian, Arteria justru berpendapat, apabila Amien Rais tak perlu ditangkap, karena bisa saja Amien Rais disebutnya bisa menjadi "orang besar" di atas penderitaan orang lain atau bisa jadi pahlawan kesiangan.
"Atau nanti polisi dibilang berpihak lagi. Biarkan proses hukum berjalan. Seandainya harus dijeruji besikan, jangan melalui tangan polisi. Kasihan Polri, saya saksi mata yang melihat bagaimana Polri sebagai satu-satunya institusi yg paling cepat mereformasi diri di tengah segala kewenangan berlimpah pasca-hadirnya UU Polri," ujarnya lagi.
3 Hal Tanggung Jawab Amien Rais
Berita Terkait
-
Soal Amien Rais, Rektor UGM: Sudah Purna, Sudah Pensiun Dari UGM
-
UGM Tegaskan Amien Rais Tidak Lagi Sandang Gelar Profesor
-
Prabowo - Sandiaga Gugat Pilpres 2019 ke MK, Amien Rais: Saya Pesimistis
-
Amien Rais Janjikan Jumpa Pers yang Mantap Habis Diperiksa Polisi
-
Kasus Dugaan Makar Eggi Sudjana, Polisi Tunggu Kedatangan Amien Rais
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali
-
Prabowo Rehabilitasi 2 Guru ASN di Luwu Utara, DPR Wanti-wanti Kepala Daerah Jangan Asal Pecat
-
Puluhan Emak-emak Dampingi Roy Suryo Cs di Polda Metro Jaya: You Never Walk Alone!
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh