Suara.com - Mantan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Ferdinand Hutahaean enggan disebut sebagai pendukung calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi).
Meski telah mundur sebagai pendukung paslon Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mengaku, sikapnya bukan berarti bahwa ia masuk ke kubu Jokowi.
Ia pun mengomentari berita di media cetak tentang keputusannya keluar dari BPN.
Judul berita itu menunjukkan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf menganggap Ferdinand Hutahaean berpindah haluan menjadi pendukung Jokowi.
Ferdinand Hutahaean lantas menampiknya. Ia juga menilai bahwa TKN sudah berlebihan dalam memaknai keputusannya keluar dari BPN.
Menurut pengakuan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat itu, dirinya memilih untuk tetap bersikap kritis tanpa harus bergabung dengan kubu Prabowo maupun Jokowi.
"Saya tidak tahu ini koran apa, tapi saya harus tegaskan bahwa TKN ini berlebihan memaknai.
SAYA MUNDUR, KELUAR DARI BPN BUKAN BERARTI JADI PENDUKUNG JOKOWI. SAYA MEMILIH TETAP KRITIS, BERJUANG MEMBELA HAK RAKYAT TANPA HARUS BERSAMA 02," tegas Ferdinand Hutahaean, Rabu (28/5/2019).
Pada Minggu (19/5/2019) lalu, Ferdinand Hutahaean telah menyatakan diri berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga.
Baca Juga: Tak Percaya Media Tapi Prabowo ke MK Bawa Link Berita, Ini Kata BPN
Alasan yang ia lontarkan berhubungan dengan hinaan dari akun buzzer pada Ani Yudhoyono, yang saat ini sedang berjuang melawan kanker darah.
"Pagi ini, saya menemukan bully-an yang sangat tidak berperikemanusiaan dari buzzer setan gundul yang mengolok Ibunda Ani yang sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL," cuit Ferdinand Hutahaean. "Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI."
Berita Terkait
-
Jubir PSI Akui Sepikiran dengan Ferdinand Demokrat: Ada Kelelahan yang Sama
-
Jokowi Undang Korban Penjarahan ke Istana, Demokrat: Nyawa Lebih Berharga!
-
Usul Jokowi-Prabowo Ketemu di Ramadan, Ferdinand: Daripada Kucing-kucingan
-
Tiket Pesawat Mahal, Ferdinand: Itu Bagian dari Kerja Kerja Kerja
-
Tak Kunjung Mengaspal Jelang Mudik, Ferdinand Hutahaean Cibir Mobil Ini
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah