Suara.com - Menggunakan doa qunut saat salat Subuh hingga melakukan tahlilan seringkali menjadi label bagi mereka yang tergabung dalam keanggotaan Nahdlatul Ulama (NU).
Meski demikian, ternyata qunut dan tahlil tidak cukup untuk menggambarkan sosok anggota NU sesungguhnya.
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur KH Ardani Ahmad mengatakan, selama ini banyak orang yang mengira bahwa seorang dikatakan menjadi anggota NU apabila membaca doa qunut dan tahlil. Padahal, hal itu hanya sebagian kecil dari pondasi NU.
"Banyak orang yang mengaku NU dan mengira, menjadi NU itu sudah cukup dengan qunut, tahlil, maulidan, ziarah kubur dan lain sejenisnya. Padahal, itu hanya sebagian kecil pondasi ke-NU-an dari segi amaliah," kata Ardani Ahmad seperti dikutip dari NU.or.id, Selasa (28/5/2019).
Pengurus Pesantren Al Falah, Kecamatan Talun ini menjelaskan, menjadi NU harus memiliki empat pondasi utama yang sudah diwariskan oleh para ulama pendiri jamiyah.
Pertama adalah amaliah harus NU dengan mengusung ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, yakni ideologi yang menjaga kemurnian Islam dengan berpegang teguh pada Al Quran, sunah nabi dan para sahabat, ijma serta qiyas.
Kedua, pemikiran NU yang senantiasa mengusung nilai berkonsep tasammuh (toleran), tawassuth (pertengahan), tawazun (seimbang) dan muadalah atau adil.
"NU harus senantiasa teduh, tidak condong pada pemikiran liberal, tidak pula pada radikal. Bersama konsep tersebut, orang NU sejatinya tidak akan mudah kagetan, dan tidak akan terjebak pada jurang pemikiran yang kaku," ungkapnya.
Ardani menegaskan, melakukan aksi terorisme sama sekali bukanlah cara berpikir NU. Ia memastikan seluruh anggota NU tidak memiliki pemikiran radikal seperti itu.
Baca Juga: Tidak Puasa saat Ramadan, Siapa Saja yang Boleh Membayar Fidyah?
Selanjutnya, untuk menjadi NU maka harus memiliki gerakan sesuai dengan cara NU, selaras dan satu koordinasi dengan keorganisasian NU. Terakhir, NU harus memiliki ghirah atau semangat.
"Untuk nahdliyyin semua, kuatkan hati kita, tetapkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita yakini bahwa NU adalah rumah besar kita. Kuatkan semangat kita arena ujian dan cobaan yang dihadapi saat ini sangatlah berat."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025