Suara.com - Meluapnya Sungai Mahakam di kawasan hulu menyebabkan pemukiman penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang berada di wilayah perbatasan dengan Malaysia terendam banjir.
Genangan air akibat luapan sungai terbesar di Kalimantan Timur tersebut mencapai 60 centimeter.
Banjir di Kabupaten Mahulu tersebut terjadi sejak Kamis (13/6/2019) pagi dengan diawali dari kawasan hulu, yakni dari Kecamatan Long Apari, kemudian Kecamatan Long Pahangai mulai kena pada siang harinya dan dilanjutkan ke Kecamatan Long Bagun pada sore.
"Kalau untuk Kecamatan Long Bagun, air mulai naik ke kawasan pemukiman kemarin sore sekitar pukul 17.00. Naiknya cukup cepat sehingga siang ini di atas pinggang, sekitar 60 cm," ujar seorang ASN pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mahulu di Ujoh Bilang, Wijana seperti dilansir Antara, Jumat (14/6).
Saat ini beberapa pemukiman warga di kecamatan hilirnya Long Bagun juga sudah terendam banjir, yakni beberapa titik di Kecamatan Laham. Hujan terjadi hampir setiap hari, termasuk tadi malam di kawasan itu juga hujan sehingga menambah volume air.
Belum diketahui pernyataan resmi dari pemerintah setempat berapa jumlah KK yang terendam, namun diperkirakan ada ribuan rumah penduduk terdampak banjir yang tersebar pada lima kecamatan dengan kawasan paling hilir yang saat ini juga terdampak banjir adalah di Kecamatan Long Hubung.
Menurut Wijana, ketinggian air yang rata-rata 60 cm tersebut untuk kawasan yang memiliki dataran sedang, sementara untuk pemukiman yang lebih rendah tentu kedalaman banjirnya juga lebih dalam.
Saat ada beberapa keluarga terdampak banjir yang mengungsi ke berbagai titik, seperti ke kawasan yang lebih tinggi, Gereja Katolik, dan Gereja Kristen.
Seperti kejadian sebelumnya, jika di kawasan hulu Mahakam air meluap, dipastikan akan berdampak ke sejumlah daerah di hilirnya seperti Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kota Samarinda, sehingga banjir di Samarinda yang saat ini mulai surut, maka warga perlu waspada mendapat banjir kiriman dari hulu Mahakam. (Antara)
Baca Juga: Diterjang Banjir Besar, Jalur Trans Sulawesi di Morowali Terputus
Berita Terkait
-
Diterjang Banjir Besar, Jalur Trans Sulawesi di Morowali Terputus
-
Banjir di Sulawesi, Sejumlah Jalan di Konawe Sulit Dilewati
-
Kapal Nelayan Dikerahkan Bantu Korban Banjir di Sulawesi
-
Kirim Tenaga Medis dan Obat, Dinkes Sultra Tangani Korban Banjir Konawe
-
Korban Jiwa Akibat Banjir di Samarinda Tembus 30.580 Orang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar