Suara.com - Unggahan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di akun media sosial Instagram @nurdin.abdullah yang mengomentari mengenai fenomena mahalnya uang panai menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang akhirnya beralih menanyakan uang panai anak Nurdin Abdullah.
Awalnya, Nurdin Abdullah membuat sebuah status yang meminta agar pemberitaan mengenai uang panai tidak dibesar-besarkan. Sebab, ia khawatir akan menyebabkan para pemuda takut untuk menikah.
Uang panai adalah uang belanja untuk mempelai wanita yang diberikan oleh mempelai pria. Uang panai sudah menjadi tradisi adat Suku Bugis yang terus dilestarikan hingga kini.
"Yang kami takutkan, anak-anak muda semakin takut untuk menikah dan lebih memilih jalur yang tidak benar," kata Nurdin Abdullah seperti dikutip Suara.com, Sabtu (15/6/2019).
Tak lama berselang, seorang warganet memberikan pertanyaan pribadi kepada Nurdin Abdullah. Ia menanyakan besaran mahar yang dipatok oleh Nurdin Abdullah saat menikahkan sang anak perempuan.
"Kalau boleh tahu Pak Gubernur, barusan anaknya menikah boleh tahu berapa maharnya?" tanya si warganet @ravlann.
Pertanyaan warganet tersebut pun dijawab oleh Nurdin Abdullah. Jawaban Nurdin Abdullah membuat warganet terkejut.
"88 riyal dan satu stel emas," jawab Nurdin Abdullah.
Bila dirupiahkan, 88 riyal setara dengan sekitar Rp 337 ribu. Sementara, untuk satu stel emas yang disebutkan oleh Nurdin Abdullah, ia tidak menjelaskan berapa berat emas satu stel atau satu set tersebut.
Baca Juga: Soal Kabar Dipacari Politikus Muda, Chelsea Islan Senyum-senyum
Cuitan balasan dari Nurdin Abdullah itu menjadi bahan perbincangan warganet. Banyak warganet yang terkejut dengan besaran mahar seorang anak gubernur.
"Tawwa murahnya. Anak gubernur loh itu," kata @sukrancuke10.
"Pak gubernur mantap," kata @hijranawahabwahab.
"Niat yang penting," ungkap @bintang.merdeka.
Sebelumnya, beredar sejumlah berita yang menyebutkan uang panai seorang wanita mencapai Rp 300 juta, 1 stel emas, tanah seluas 1 hektar, beras seberat 1 ton hingga seekor kuda. Ada pula seorang wanita Bugis yang mendapatkan panai berupa cek sebesar Rp 500 juta dari pria yang meminangnya.
Berita tersebut pun langsung viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet. Banyak warganet yang terkejut dengan tingginya uang panai masyarakat Bugis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi