Suara.com - Bambang Widjojanto, Ketua Tim Hukum Prabowo – Sandiaga, menilai adu bukti menggunakan berkas C-1 dalam sidang sengketa gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi termasuk metode usang.
Namun, Bambang memastikan kubunya tetap menyerahkan bukti form C-1 kepada MK sebanyak 12 truk.
Bambang mengatakan, pihaknya tetap membawa bukti yang diangkut dengan 12 truk dan dibawa ke gedung Mahkamah Konstitusi secara bertahap. Sejauh ini, pihaknya baru mengirim 7 truk yang berisikan bukti-bukti.
"Sudah jalan kok. Coba cek sudah ada berapa truk. Tujuh, delapan, sembilan truk," kata Bambang seusai menjalani sidang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
Meskipun menyebut pembuktian kecurangan dengan menggunakan adu C-1 itu sudah usang, Bambang menegaskan tetap akan menggunakan bukti sebanyak 12 truk itu.
Berbicara soal usangnya adu bukti dengan C-1, Bambang membocorkan soal metode baru yang akan digunakan pada sidang selanjutnya.
Bambang mengungkapkan, pada sidang yang disertai keterangan dari saksi itu, pihaknya akan mengungkapkan sejumlah bukti dengan keterangan saksi biasa dan saksi ahli.
"Jadi dokumen ini tidak konvesional mengadu C-1 dengan C-1, enggak kaya begitu," ujarnya.
"Saya pernah bilang ada wow argumen itu, saya akan buktikan besok. Mudah-mudahan besok hakim berkenan dengan metode yang akan kami ajukan, karena ini sangat kualitatif sekali dan itu berkaitan dengan kombinasi antara saksi fakta dan saksi ahli.”
Baca Juga: Tak Ingin Punya Brewok Beruban Seperti Bambang Widjojanto? Ini Rahasianya!
Berita Terkait
-
Denny Indrayana Tak Ada di Sidang Kedua Gugatan Prabowo di MK, Kenapa?
-
Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019 Dilanjut Rabu Besok, Ini Agendanya
-
Kubu Prabowo Ditegur Hakim: Jangan Membuat Seolah Sidang MK itu Seram
-
BW Adu Mulut dengan Luhut di Sidang, Kubu Prabowo: Mereka Main Drama
-
Panas! BW Adu Mulut dengan Luhut karena Disebut Main Drama saat Sidang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM