Suara.com - Nur Latifah, saksi yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, dicecar oleh anggota Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Suhartoyo, dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019.
Nur dicecar pertanyaan oleh Suhartoyo terkait pengakuannya yang melihat praktik kecurangan yang dilakukan oleh anggota KPPS di Boyolali, Jawa Tengah.
Awalnya, Nur mengakui melihat kejadian langsung adanya pencoblosan yang dilakukan oleh anggota KPPS 08, Dusun Wonosari, Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah. Nur mengatakan ada sekitar 15 surat suara yang dicoblos oleh anggota KPPS tersebut.
"Saya melihat kejadian langsung pencoblosan oleh kPPS. Sepengetahuan saya 15 (surat suara), saya menyaksikan sendiri," kata Nur dalam sidang PHPU Pilpres 2019, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2019).
Mendengar keterangan itu, Suhartoyo lantas mempertanyakan posisi Nur Saat kejadian pencoblosan tersebut terjadi. Nur mengakui saat kejadian berdada di TPS tersebut dan berada di deretan saksi.
"Saya di TPS-nya. Saya di samping saksi-saksi. Mencoblosnya itu di bilik," tuturnya.
Lebih lanjut Suhartoyo kembali mempertanyakan ihwal bagaimana Nur bisa mengetahui pencoblosan tersebut, padahal pencoblosan dilakukan dalam bilik suara.
"Substansinya mencoblos di dalam bilik (suara), bagaimana lihatnya?" tanya Suhartoyo.
"Orang yang mempunyai hak suara itu datang kemudian ngambil surat suaranya, anggota KPPS-nya jaga di bilik, saat surat suaranya di bilik, dia mencobloskan," jawab Nur.
Baca Juga: Geram Diprotes soal Saksi, Hakim MK Semprot Tim Prabowo di Sidang
Suhartoyo kembali mencecar pertanyaan kepada Nur. Suhartoyo lagi-lagi mempertanyakan bagaimana caranya Nur melihat kejadian tersebut, sedangkan dalam bilik suara tersebut tertutup.
"Saya lihat secara langsung, bisa dilihat videonya," jawab Nur.
"Jadi saya dari sudut sini terlihat dari samping seperti itu," imbuhnya.
Berkenaan dengan itu, Nur mengungkapkan pencoblosan tersebut dilakukan bukan oleh Ketua KPPS 08 Dusun 08 Wonosari Jumadi, melainkan anggota KPPS bernama Khomri. Nur juga meyakini pencoblosan tersebut dilakukan oleh Khomri.
Nur mengungkapkan dirinya baru mengetahui seusai pemungutan suara, bahwa di Dusun Wonosari tersebut telah ada kesepakatan bagi pemilih lansia akan dibantu mencoblos.
"Jadi di sana setelah pemilihan itu, saya baru tahu ada kesepakatan orang yang tidak tahu dan orang lanjut usia ini akan dicobloskan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Jiwanya Merasa Terancam, Hakim MK ke Saksi Prabowo: Ini Cuma Perasaan Saja
-
Digas Hakim MK, Saksi Prabowo Akui Ungkap Pelanggaran Pilpres via YouTube
-
Belum Diambil Sumpah, Hakim MK Terima Said Didu Jadi Saksi Kubu Prabowo
-
Ini Satu-satunya Alat Bukti yang Harus Diajukan Prabowo Agar Menang di MK
-
Semprot Kubu Prabowo karena Saksi, Ini Profil Hakim Kharismatik Palguna
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram