Suara.com - Iran dilarang untuk berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas jatuhnya pesawat tak berawak Amerika Serikat, kata Duta Besar Iran untuk PBB, Senin (24/6/2019).
"Sebagai negara yang wilayah udaranya dilanggar oleh dua pesawat mata-mata AS, Iran berhak untuk berpartisipasi dalam pertemuan Dewan hari ini. Sayangnya kami ditolak untuk menggunakan hak ini," kata Majid Takht-Ravanchi kepada wartawan ketika pertemuan sedang berlangsung seperti dilansir dari Kantor Berita Anadolu, Selasa (25/6/2019).
Iran dan AS kemudian memiliki pendapat berbeda soal lokasi jatuhnya drone tersebut.
Teheran mengklaim bahwa pesawat tanpa awak itu melanggar wilayah udaranya, sementara Washington bersikeras bahwa itu adalah wilayah udara internasional.
Pada pertemuan itu, AS akan memberikan bukti kepada dewan yang menurutnya menguatkan posisinya tentang peristiwa tersebut.
"Hari ini dewan sedang diberi pengarahan secara sepihak oleh satu AS yang menyalahgunakan posisinya sebagai anggota tetap dewan untuk menyesatkan badan ini untuk memajukan kebijakan anti-Iran," kata Takht-Ravanchi, yang bersikeras bahwa Iran memiliki informasi tak terbantahkan untuk memperkuat posisinya.
Dia mengatakan pesawat tak berawak yang jatuh Kamis lalu ditembak setelah beberapa peringatan audio dan merupakan pesawat kedua yang melanggar wilayah udara Iran.
Yang pertama, kata Takht-Ravanchi, adalah pesawat pengintai berawak hampir tiga puluh warga Amerika.
"Angkatan bersenjata Iran melakukan pengendalian maksimum dan tidak ada tindakan yang diambil terhadap pesawat yang menyerang," ujar dia.
Baca Juga: Drone AS Ditembak Jatuh, Sejumlah Maskapai Ubah Rute Hindari Wilayah Iran
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat setelah Trump menarik diri dari perjanjian nuklir antara Teheran dan kelompok negara-negara P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman).
Sebagai bagian dari kampanyenya, AS telah memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak mentah Iran, yang telah menghancurkan perekonomian negara itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra