Suara.com - Sejumlah orang yang didominasi kaum ibu menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi di depan area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
Aksi itu digelar jelang MK yang bakal mengumumkan putusan sengketa hasil Pilpres 2019, Kamis (27/6). Uniknya, ibu-ibu peserta aksi tampak membawa perbekalan seperti nasi kotak dan mi instan.
Pantauan Suara.com, massa yang didominasi emak-emak tersebut telah berkumpul di Patung Kuda sejak pukul 11.00 WIB.
Sejumlah perbekalan seperti nasi kotak, mie instan, dan air mineral tampak berjejer di trotoar jalan sebagai perbekalan mereka.
Sesekali terlihat salah satu emak-emak membagikan makanan kepada peserta aksi, atau sekadar membagikan air mineral bagi massa yang kehausan.
Koordinator aksi, Abdullah Hehamahua mengatakan, sengaja membawa perbekalan tersebut. Hal itu guna meminimalisasi terjadinya hal yang tidak diinginkan jika menerima atau membeli makanan di luar. Salah satu kekhawatirannya yakni diracun.
"Memang kasus petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang diduga itu diracun segala macam, saya pastikan pada peserta tidak boleh menerima makanan dari mana pun dan tidak boleh menerima dari pihak mana pun," kata Abdullah.
Mantan penasihat KPK itu juga mengatakan, akan terus menggelar aksi massa mengawal MK hingga sidang putusan PHPU Pilpres 2019 pada 27 Juni.
Aksi tersebut dilakukan semata-mata guna mendukung MK agar berani dan tidak takut ancaman saat mengambil keputusan.
Baca Juga: Setelah Putusan MK, Prabowo Kumpulkan Petinggi Parpol Bahas Nasib Koalisi
"Khusus untuk beri dukungan dan support moral ke MK agar tidak takut punya keneranian independen, integritas, dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi. Kami kawal sampai selesai," tegasnya.
Berita Terkait
-
Eks Penasihat KPK: MK Mencoba Hindari Aksi Massa Salat Jumat di Monas
-
BPN Sebut Saksi Ahli Jokowi di MK Seperti Pawang Ular di Seminar Gajah
-
Polisi Cegah Emak-Emak Berjilbab Demo Mendekat ke Gedung MK
-
Cegah Pengerahan Massa ke MK, Polresta Solo Bujuk Pimpinan Ormas
-
LPSK Belum Bisa Lindungi Saksi Prabowo di MK yang Terancam, Ini Alasannya
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Soal KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres, Deddy PDIP: Pejabat Publik Seharusnya Semua Terbuka Dong
-
Terungkap! Segini Uang yang Dikembalikan Ustaz Khalid Basalamah ke KPK, Totalnya Miliaran Rupiah
-
Momen Menarik Terjadi di DPR, Dasco Perlihatkan Keakrabannya dengan Menhan Sjafri hingga Antar Rapat
-
Ijazah Capres-Cawapres Mendadak Jadi Rahasia, DPR Turun Tangan Minta KPU Klarifikasi Segera
-
Anomali Aturan KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres: Rakyat Mesti Tahu Latar Belakang Pemimpinnya!
-
Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya
-
Blunder KPU! Ijazah Hingga SKCK Capres Jadi Rahasia, DPR Protes: Informasi Biasa Kok Disembunyikan?
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!
-
Motif Aksi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misterius, Keluarga Desak Polisi Blak-blakan!