Suara.com - Ada baiknya Anda selalu berhati-hati saat bercanda di dalam pesawat.
Jika kelewatan, bisa jadi Anda ditahan pihak berwajib seperti yang baru saja menimpa 18 turis asal Inggris ini.
Dilansir Suara.com dari laman The Independent, Rabu (26/6/19), peristiwa ini terjadi dalam sebuah penerbangan British Airways di Bandara Ben Gurin, Tel Aviv, Israel.
Rencananya turis ini akan pulang dari berlibur menuju Bandara Heathrow, London, Inggris.
Juru bicara otoritas bandara Israel mengatakan mereka berlebihan ketika bercanda soal bom di pesawat.
"Saat duduk di pesawat, salah seorang anggota kelompok berkata ingin meledakkan pesawat. Kapten lalu memberi tahu pihak maskapai di London, kemudian menerima perintah untuk mengeluarkan turis itu dari pesawat," ungkapnya dikutip dari The Independent.
Salah seorang penumpang yang juga menjadi saksi ialah Richard Andrews (49) dari London Selatan.
Pria ini mengatakan bahwa mereka tak membuat keributan, namun seseorang ada yang berperilaku tidak semestinya saat berada di pesawat.
"Tak ada jeritan atau teriakan yang saya dengar, tapi tampaknya ada satu orang yang memimpin perilaku buruk itu," ujar Andrews.
Baca Juga: Bom di Pesawat Lion Air Ternyata Hanya Guyonan Penumpang
Teman Richard juga mengatakan bahwa lelucon 18 turis tadi mengandung unsur kebencian terhadap kaum Yahudi yang merupakan mayoritas di Israel.
Turis-turis yang diduga mabuk ini begitu berpenampilan rapi.
"Teman saya bilang bahwa orang-orang ini berpakaian rapi, usia 30-an dan terlihat mabuk ketika menghina penumpang lain di sekitarnya. Saya lihat mereka dibawa petugas bersama kru kabin," imbuhnya.
Gara-gara peristiwa itu, penerbangan yang harusnya lepas landas pada pukul 16.40 waktu setempat terpaksa mundur selama 2 jam sampai pukul 19.00.
Pihak maskapai penerbangan terkait memberikan keterangan.
Menurut juru bicara maskapai British Airways, candaan yang berlebihan ini dapat menyebabkan ancaman keamanan pada penumpang serta kru kabin.
Berita Terkait
-
Biaya Kemahalan, Liverpool Batal Punya 'Adik' di Liga Spanyol
-
Garuda Indonesia Tahan Datangkan 3 Pesawat Baru, Apa Alasannya?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Heimir Hallgrimsson Sebut Israel Layak Disanksi
-
Manchester United Dikritik Soal Pengembangan Pemain Muda: Kasus Alvaro Fernandez Jadi Sorotan
-
Prancis Jadi Negara Eropa Kedua yang Lolos ke Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat