Suara.com - Kadiv Advokasi Dan Bantuan Hukum DPP Demokrasi Ferdinand Hutahaean mengakui merasa kecewa berat terhadap permohonan gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan oleh tim hukum Capres Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Ferdinand menilai, permohonan gugatan tersebut memiliki peluang besar dimenangkan oleh Prabowo Subianto.
Namun, ternyata ada faktor lain yang menyebabkan gugatan berpeluang besar ditolak dalam sidang putusan MK yang hingga berita ini diunggah masih berlangsung, Kamis (27/6/2019) pukul 17.00 WIB.
Hal tersebut disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter @ferdinandhaean2. Ferdinand Hutahaean menilai Prabowo-Sandi sudah memilih jalan yang salah.
"Kecewa berat saya..!! Mestinya Prabowo sangat bisa menang. Tapi Prabowo Sandi salah memilih jalan," kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Suara.com.
Ferdinand Hutahaean menuding tim hukum Prabowo Subianto tak mampu membuka jalan kemenangan bagi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab, tim hukum Prabowo hanya dapat bekerja seperti Event Organizer (EO) saja.
"Timnya juga tak mampu membuka jalan menang krn hanya bisa seperti EO. Sekarang di MK, dalil dengan saksi tak nyambung padahal petitum sangat keras," ungkap Ferdinand Hutahaean.
Ia menilai saksi-saksi yang dihadirkan oleh tim hukum Prabowo tidak berkualitas. Satu persatu dalil dipatahkan oleh hakim MK.
Hasilnya, banyak dalil-dalil yang dianggap tidak relevan dalam persidangan. Hal tersebut semakin menutup peluang Prabowo-Sandi memenangkan gugatan.
Baca Juga: Demo di MK Tak Sudah-sudah, Banyak Massa yang Kebelet Buang Hajat
"Saya sudah bilang, saksi 02 tak berkualitas dan justru mematahkan dalil yang dibangun dalam permohonan. Sekarang, Mahkamah mengkonfirmasinya satu persatu. Hukum itu perlu nyata, tidak boleh abu-abu alias sumir. Jangan PHP," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf