Suara.com - Politikus Gerindra Raden Muhammad Syafi'i mengatakan partainya belum mengajak partai lainnya yang sempat tergabung dalam Koalisi Adil Makmur pendukung Prabowo-Sandiaga untuk menjadi partai oposisi. Terutama PAN dan PKS.
Menurut Syafi'i, hal itu karena kedua partai tersebut belum memastikan sikap politiknya, apakah bergabung koalisi pemerintahan atau menjadi partai oposisi sama halnya dengan Gerindra.
"Ya sebenarnya kan oposisi itu tidak mesti bergabung dengan partai-partai lain, gabungan oposisi itu kan kalau partai lain juga memposisikan dirinya sebagai partai oposisi," kata Syafi'i di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019).
Jika PAN dan PKS pada kemudian hari memilih menjadi oposisi, maka kata Syafifi, kemungkinan bergabung kembali dengan Gerindra tetap ada.
Namun sebaliknya, jika kedua partai pendukung Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 itu beralih mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, maka Gerindra memungkinan menjadi satu-satunya partai oposisi.
"Tapi pada prinsipnya kita beroposisi sendiri. Tapi kalau nanti kemudian ternyata PKS juga oposisi, berati kita punya positioning yang sama kalau kemudian PAN juga mungkin oposisi," ujar Syafi'i.
Sebelumnya, Raden Muhammad Syafi'i mengatakan bahwa Gerindra tetap akan menjadi partai opisisi. Ia berujar, dalam kepemerintahan partai oposisi harus tetap ada sebagai partai penyeimbang.
"Menurut saya, demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu selain partai pendukung, harus ada partai oposisi dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi," kata Syafi'i.
Keinginan menjadi partai oposisi kembali dalam pemerintahan periode Jokowi juga telah disuarakan oleh kader Gerindra. Para kader, kata Syafi'i, menyatakan dan memilih agar partai tetap konsisten dalam menjadi oposisi seperti periode awal kepemimpinan Jokowi dengan Jusuf Kalla.
Baca Juga: Kader Dorong Prabowo Jadi Oposisi di Pemerintahan Jokowi, Agar Seimbang
"Ya, saya kira seperti itu. Bahwa kader partai Gerindra dan pemikir demokrasi pasti menginginkan Gerindra tetap pada oposisi," ujar Syafi'i.
Berita Terkait
-
Kader Dorong Prabowo Jadi Oposisi di Pemerintahan Jokowi, Agar Seimbang
-
Gerindra: Prabowo Tak Akan Gugat Sengketa Pilpres ke Mahkamah Internasional
-
Koalisi Prabowo Resmi Dibubarkan, Parpol Eks Pendukung Sepakat Buat Kaukus
-
Pengamat: Tak Mudah Gerindra Gabung ke Koalisi Jokowi
-
PKS Aceh Dukung Fatwa Haram PUBG
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi