Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menanggapi peluang Gerindra dan PKS menjadi oposisi usai terpilihnya Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Luhut menilai hal itu sah-sah saja asal mampu menjadi oposisi yang konstruktif.
Luhut mengatakan, keberadaan partai politik oposisi yang konstruktif sangat diperlukan untuk membangun pemerintahan. Bukan, semata-mata oposisi yang justru menyebarkan kabar kebohongan atau hoaks terhadap pemerintahan.
"Ya bagus oposisi yang konstruktif, asal jangan oposisi hoaks itu enggak bagus," kata Luhut di Gedung Kemenko Kemaritiman, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Untuk itu, Luhut menilai jika memang pada akhirnya Gerindra dan PKS memilih jalur di luar pemerintahan pun tidak ada salahnya. Menurutnya hal itu baik-baik saja, terlebih jika mereka mampu memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintahan nantinya.
"Ya enggak masalah, bagus juga saya pikir, kenapa tidak," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyebut kalau partainya berpeluang menemani Partai Gerindra menjadi oposan bagi pemerintahan Jokowi – Ma'ruf Amin untuk lima tahun ke depan.
Meski belum diputuskan melalui musyawarah Majelis Syuro PKS, Mardani menginginkan partainya menjadi oposisi bareng Gerindra.
"Saya pribadi oposisi kritis dan konstruktif adalah pilihan paling rasional dalam kondisi sekarang. Kita harus mengakui kemenangan pak Jokowi dan kiai Ma'ruf. Tapi pada saat yang sama, tidak bersama koalisi mereka. Artinya, menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif," ujar Mardani di gedung DPR RI, Senin (1/7).
Baca Juga: Diumumkan Pasca 40 Hari Bu Ani, Demokrat Oposisi atau Merapat ke Jokowi?
Berita Terkait
-
Pengamat: Jika Gerindra Gabung ke Koalisi Jokowi Lebih Banyak Mudaratnya
-
PAN dan PKS Belum Bersikap, Gerindra Jadi Partai Oposisi Sendirian?
-
Kader Dorong Prabowo Jadi Oposisi di Pemerintahan Jokowi, Agar Seimbang
-
Arief Poyuono: Banyak Lelembut Siluman Terus Adu Domba Prabowo dan Jokowi
-
Puji Gerindra, PPP Sindir Lainnya: Permainan Masih, Mau Pindah Lapangan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati