Suara.com - Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat menyebut penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) ilegal.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FKPD Partai Demokrat, Subur Sembiring mengatakan, jabatan Kogasma yang diemban oleh AHY tidak ada dalam AD/ART kepengurusan Partai Demokrat.
"Kogasma itu ilegal, tidak ada dalam AD/ART kepengurusan, saya kasih tahu itu. Ini blak-blakan saya sampaikan," kata Subur di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Subur mengatakan, penunjukan Kogasma tersebut juga merupakan langkah salah yang diambil oleh Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partau Demokrat karena melangggar AD/ART. Pembentukan Kogasma, lanjut dia, juga tidak memberi dampak apapun.
"Membuat badan organisasi Kogasma untuk alat pemenangan Pilpres dan Pileg, ternyata gagal dan tidak bermanfaat," katanya.
Sebelumnya, pendiri sekaligus deklarator Partai Demokrat Hengky Luntungan mengungkapkan kondisi partai berlambang Mercy di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menilai, SBY telah membawa Demokrat ke arah partai dengan politik dinasti.
Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan Hengki melalui DPP Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat meminta pelaksanaan kongres dipercepat September 2019.
Permainan politik dinasti oleh SBY, kata Hengki, lantaran SBY telah melanggar beberapa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) yang tertuang pada Kongres Bali 2013 dan Kongres Surabaya 2010.
SBY, dikatakan Hengky, juga telah membuat seolah-olah Partai Demokrat besar karena dirinya dengan menyamoaikan kabar tidak benar ihwal pendiri dan deklarator partai.
Baca Juga: Pendiri Demokrat Kritik SBY, Ferdinand: Mereka bukan Siapa-Siapa
"Sehingga Bapak SBY mencoba menjadikan Partai Demokrat menjadi partai tokoh dan dirinya menjadi tokoh Partai Demokrat sebagai pemilik Partai Demokrat," kata Hengky di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, hari ini.
"Berikut SBY menganut sistem partai dinasti yang sering melakukan manajemn konflik di antara internal Partai Demokrat dan atau menyingkir pejuang Partai Demokrat yang telah berjasa pada saat berdirinya Partai Demokrat," sambungnya.
Berita Terkait
-
Dituding Khianati Prabowo, Demokrat: Kami Bukan Partai Murahan!
-
Pasca AHY Sowan ke Jokowi, Demokrat Makin Kuat Gabung ke TKN
-
Pasca AHY Sowan ke Jokowi, TKN Buka Pintu Demokrat Gabung
-
AHY Gelar Bukber, Kader Demokrat Nobar Video SBY
-
Ferdinand Hutahaean Akui Jokowi dan Demokrat Punya Cita-cita yang Sama
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota