Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta BPJS Ketenagakerjaan mendukung BPJS Kesehatan yang terus mengalami defisit anggaran. Kerja sama itu diharapkan dapatmengurangi beban pemerintah.
"Dua BPJS ini, satu BPJS Ketenagakerjaan yang mempunyai daya yang sangat besar, (sementara) kesehatan yang (perlu) diisi (butuh dana) terus menerus. Jadi perlu ada kerja sama yang baik," kata JK saat penyerahan penghargaan Parintrana Award 2019 di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (3/7/2019),
Untuk membantu defisit BPJS Kesehatan, pemerintah telah mengucurkan dana Rp 52 triliun pada 5 Desember 2018.
Terkait itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto akan melakukan kajian terkait regulasi kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Hal itu akan segera ia lakukan sesuaiarahan Wapres JK.
Agus menerangkan, regulasi atau aturan yang sedang berlaku belum bisa mewujudkan kerja sama tersebut.
Akan tetapi Agus mengatakan bahwa ada hal lain yang masih bisa diusahakan seperti administrasi.
"Kalau regulasi secara program tidak diperkenankan terjadinya subsidi silang antar program. Tapi operasional di lapangan, kegiatan administrasi, kegiatan joint office, pendataan, pendaftaran ini yang bisa kita sinkronkan, sinergikan. Dalam rangka untuk mengoptimalkan iuran yang ada," ujar Agus.
Berita Terkait
-
Jelang Purna Jabatan, JK Tinjau Perpustakaan Khusus Wapres
-
JK Ingatkan Perusahaan Disiplin Bayar Iuran BPJS
-
Dirut BPJS TK: Semoga Anugerah Paritrana Menjadi Pemicu Semangat
-
Jusuf Kalla Serahkan Penghargaan Paritrana BPJS Ketenagakerjaan
-
Diskon 50% Tiket Pesawat Cuma 3 Hari Sepekan, JK: Kalau Tiap Hari Bangkrut
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026