Suara.com - Seruan tagar #KamiOposisi di media sosial mencuat setelah digagas oleh politikus PKS, Mardani Ali Sera. Terkait hal itu, Sekjen Nasdem Johnny G. Plate menyatakan tagar tersebut tidak penting.
Johnny menganggap pembuatan tagar Mardani merupakan hak demokrasinya. Sehingga ia tidak mempermasalahkam jika Mardani mau membuat tagar sebanyak apapun semisal #2019GantiPresiden hingga yang terbaru #KamiOposisi.
"Enggak penting, kalau mau PKS bikin tagarnya sendiri, silahkan. Kita tidak ada urusan dengan tagar-tagar mereka," kata Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Johnny kemudian menyindir Mardani melalui gerakan #2019GantiPresiden yang sebelumnya mencuat namun kemudian diharamkan kembali oleh dirinya.
"Politik ini tidak sesederhana politik tagar, nanti bikin tagar, cabut tagar. Bikin tagar bubarin tagar, rusak masyarakat," ujarnya.
Diketahui, setelah kontestasi pemilu 2019 berakhir, Mardani Ali Sera selaku penggagas kemudian mengharamkan penyebutan gerakan #2019GantiPresiden setelah pasangan Prabowo - Sandiaga kalah di Pilpres 2019. Dia menyatakan gerakan 2019 Ganti Presiden telah tutup buku.
"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi. Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku,"kata Mardani Ali Sera di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 3 Mei 2019 lalu.
Setelah tagar #2019GantiPresiden lenyap, kini muncul tagar baru pascapenetapan pemenang Pilpres 2019 Jokowi dan Maruf Amin oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tagar itu: #KamiOposisi.
Penggagas tagar tersebut lagi-lagi Mardani Ali Sera. Dia menyerukan penggunaan tagar #KamiOposisi melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @MardaniAliSera.
Baca Juga: Ini Peluang PKS Rebut Kursi Wali Kota Surabaya Pada Pilkada 2020
"Semangat mencintai negeri," cuit Mardani dalam postingan pertama #KamiOposisi seperti dikutip SUARA.com, Rabu (3/7/2019).
Dalam cuitan berikutnya, Mardani Ali Sera mengaku sudah mengontak Sang Alang untuk menciptakan lagu berjudul #KamiOposisi.
"Sudah kontak-kontakan dengan musisi keren @SangAlang_107, Insya Allah beliau siap ciptakan lagu #KamiOposisi," kicau Mardani Ali Sera.
Tagar dan gerakan yang digalang oleh Mardani Ali Sera seolah kian menguatkan sinyal bahwa PKS bakal berdiri di sisi berseberangan dengan pemerintah Jokowi - Maruf Amin alias oposisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar