Suara.com - Politisi PDIP Masinton Pasaribu menyebut kondisi internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang tidak baik. Ada dualisme yang terjadi di lembaga antirasuah tersebut.
Menurut Masinton, di dalam internal KPK ada kubu yang mengendalikan sehingga pimpinan tidak bisa mengambil keputusan secara leluasa.
"Ada kelompok tertentu dalam KPK yang mengendalikan KPK. Bahkan pimpinan KPK pun hanya jadi boneka karena sudah disetir oleh mereka," kata Masinton dalam diskusi "KPK di Persimpangan Jalan" di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).
Anggota Komisi III DPR RI itu merasa intervensi itu sudah terlihat jelas sehingga menjadi rahasia publik.
"Ini fakta dan sudah diketahui banyak orang. Jadi tidak perlu ditutup-tutupi lagi," ujarnya.
Kelompok itu, kata Masinton berasal dari orang-orang menolak hadirnya penyidik kepolisian dan kejaksaan.
"Ada faksionalisasi di internal KPK. Ada penyidik Polri, Kejaksaan dan ada penydidik mengaku independen. Nah, ada kelompok eksklusif dalam KPK yang ingin penyidikan sendiri. Tidak mau menerima dari Polri dan Kejaksaan," tutur Masinton.
Dia juga menyebut kondisi dan situasi KPK saat ini sangat tertutup, tidak mau dikritik sementara setiap pengkritik bisa dianggap pendukung koruptor meski kritik yang dilakukan demi perbaikan KPK.
Tantangan terberat ke depan adalah menyelesaikan kelompok KPK dalam KPK yang harus dibereskan supaya KPK sehat.
Baca Juga: Masinton Geram Spanduknya Ditempel Stiker Caleg PSI
Berita Terkait
-
Soal Seleksi Capim KPK, Saut Situmorang: Itu Enggak Bisa Diatur-atur
-
3 Pimpinan KPK Diminta Maju Lagi Jadi Capim KPK
-
Pansel KPK Minta Masukan Rekam Jejak Capim KPK ke Agus Rahardjo Cs
-
BPN Prabowo Prediksi Pansel Pilih Pimpinan KPK yang Mudah Dikontrol
-
Agus Rahardjo Disebut Tak Calonkan Diri Lagi Sebagai Pimpinan KPK
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh