Suara.com - Berbagai elemen bidang lingkungan hidup akan memunculkan 'monster plastik' di salah satu pantai di Jakarta. Salah satu tujuannya agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan segera menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.
Monster plastik tersebut menjadi salah satu rangkaian dari acara pawai bebas plastik yang digelar beberapa organisasi lingkungan hidup.
Ketua Umum Pandu Laut Nusantara, Bustar Maitar menyebut membuat aksi monster plastik agar terlihat plastik akan memakan Jakarta.
"Jadi monster plastik itu seolah-olah siap untuk memakan Jakarta kalau tidak segera menandatangani Pergub untuk peraturan plastik sekali pakai," ujar Bustar di Volunteer Hub, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).
Monster plastik tersebut berasal dari tumpukan plastik di berbagai lokasi. Monster itu akan dibuat dengan tinggi empat meter dan panjang delapan meter.
Bustari menyebut permasalahan penggunaan plastik di Jakarta sudah akut. Bahkan 90 persen dari makanan yang dikonsumsi masyarakat mengandung mikro plastik.
"Artinya anda kalau makan mikro plastik yang kecil itu anda akan dimakan oleh plastik," kata Bustari.
Bustari mengaku berharap akan banyak masyarakat yang mengikuti pawai bebas plastik itu. Menurutnya jika banyak masyarakat yang ikut akan menjadi tantangan bagi Pemprov DKI untuk segera menandatangani Pergub.
"Jadi challenge juga untuk pemerintah Jakarta agar menandatangani kebijakan daerah terkait plastik sekali pakai," tutur Bustari.
Baca Juga: Ditahan, Asteria Menyesal Buat Seruan Ganti Foto Jokowi dengan Anies
Namun Bustari menyebut belum bisa memastikan lokasi kemunculannya karena masih menunggu konfirmasi. Untuk waktunya akan diadakan pada 20 Juli mendatang.
Pawai bebas plastik ini akan diadakan tanggal 21 Juli 2019 saat car free day di Jakarta. Rencananya pawai akan dilakukan dengan berjalan kaki dari Jalan Imam Bonjol sampai Monas.
Beberapa tokoh juga akan hadir dalam acara ini seperti Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Kaka Slank, Abdi Slank, dan band Navicula.
Organisasi yang terlibat diantaranya seperti Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Pandu Laut Nusantara, Divers Clean Action, Walhi, Greenpeace, WWF, Ecoton, Koalisi Pejalan Kaki, dan organisasi terkait lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum