Suara.com - Partai Gerindra menangkis tudingan ketua umumnya, Prabowo Subianto, mengkhianati para pendukung karena menemui presiden terpilih Jokowi, Sabtu (13/7) akhir pekan lalu.
Juru Bicara Partai Gerindra Kawendra Lukistian menilai, pertemuan itu justru menunjukkan Prabowo lebih mementingkan agenda kebangsaan, termasuk kehidupan para pendukung.
Pernyataan Kawendra itu merupakan respons terhadap tudingan perwakilan PA 212, Asep Syaifudin, yang menyebut Prabowo telah berkhianat.
"Prabowo tidak pernah berkhianat pada rakyat Indonesia, jelas itu, dan semua yang dilakukan adalah demi kepentingan bangsa dan negara," kata Kawendra kepada Suara.com, Jumat (19/7/2019).
Kawendra juga tak mau menanggapi pernyataan Asep yang berharap sistem khilafah diterapkan di Indonesia tahun 2024, setelah Prabowo berkhianat.
Ia menjelaskan, para ulama sebaiknya bisa menentukan sikap yang baik demi bangsa. Sikap itulah yang diharapkan dipilih oleh PA 212 dan ormas sejenis pada Ijtimak Ulama ke-IV.
"Mudah-mudahan di sana nanti ada arahan-arahan terbaik dari para ulama kita semua. Doakan saja semuanya tetap berjalan dengan spirit Keindonesiaan, spirit untuk membangun Indoneisa lebih baik.”
Untuk diketahui, Pelaksana Tugas Ketua PA 212 Asep Syarifudin mengharapkan khilafah bisa tegak berdiri di Indonesia.
Menurutnya, khilafah atau sistem kenegaraan yang berlandaskan ajaran Islam itu tidak terlarang.
Baca Juga: Gelar Rapat, Prabowo Bentuk Tim Seleksi Pimpinan DPR - DPRD dari Gerindra
Asep mengungkapkan, dirinya telah banyak belajar terkait konsep sistem kenegaraan berlandasan Islam. Justru dirinya menilai, kalau menolak khilafah, sama artinya menodai agama.
Sebab, menurut Asep, khilafah adalah sistem politik serta menjadi salah satu bagian syariat Islam.
"Harapan saya 2024 khilafah tegak di Indonesia. Khilafah itu adalah syariat Islam. Kalau menolak khilafah itu menolak syariat Islam. Itu penodaan agama," ungkap Asep dalam diskusi yang diselenggarakan di Gedung Joeang, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR