Suara.com - Jawaban Gubernur DKI Jakarta mengenai pembuatan Monumumen Getih Getah, karya seni dari bambu, menuai polemik dari berbagai pihak. Bahkan, di media sosial Twitter, politisi dari partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengomentari hal tersebut.
Awalnya Anies menyebut memilih penggunaan karya seni dari bambu karena lebih baik daripada mengimpor besi dari China.
Terkait hal itu, politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku heran dengan jawaban Anies.
Menurutnya, menggunakan besi sebagai karya seni tidak harus mengimpor. Sebab, Indonesia juga mempunyai perusahaan penghasil besi, Krakatau Steel (KS).
"Masa gubernur jawabnya begini? Memang semua besi dari china? Kan ada yang lokal dari KS," ujar Ferdinand melalui akun Twitternya, @FerdinandHaean2, Jumat (20/9/2019).
Menurutnya, Anies seharusnya menjawab alasannya lebih menggunakan bambu ketimbang besi untuk instalasi Getah Getih untuk mendorong karya seni lokal untuk dipamerkan.
"Jawab saja bahwa ini memang karya seni dari bambu bukan besi, bukan soal daya tahan tapi mengangkat karya seni lokal. Nilai seni bisa sangat tak ternilai dengan uang. Lukisan saja bisa milyaran harganya," kata Ferdinand.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Tsamara Amany menyebut pernyataan Anies tersebut membangkitkan sentimen. Ia juga merasa heran dengan jawaban Anies yang diminta pertanggungjawaban anggaran sebesar Rp 550 juta itu.
Politisi PSI, Dedek Prayudi menyebut tidak ada yang mempertanyakan kenapa tidak menggunakan besi impor dari Cina.
Baca Juga: Gubernur Anies Bongkar Getah Getih, Politisi PSI Sampaikan Pesan Ini
Menurutnya Anies telah melakukan kesesatan dalam berpikir atau Red Herring Fallacy.
"Yang tanyakan kenapa enggak pakai besi impor dari Tiongkok itu siapa, pak gubernur? Sekelas Gubernur DKI 'Red Herring Fallacy'," pungkas Dedek.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir