Suara.com - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Soeparno menepis tudingan kalau partai yang diketuai Zulkifli Hasan memiliki dualisme terkiat penentuan sikap politik partai biru tersebut. Edi mengklaim PAN masih solid dan tidak ada perpecahan.
Hal itu disampaikan Edi sekaligus untuk membantah penyataan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga yang menilai ada dualisme di tubuh PAN.
"PAN solid di bawah kepemimpinan Pak Zulkifli Hasan. Sebagai Ketua Umum beliau memiliki mandat untuk menentukan arah politik PAN, nanti akan kita formalkan dalam Rakernas," kata Edi saat dihubungi, Selasa (23/7/2019).
Bantahan adanya dualisme juga dikatakan oleh anggota Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo.
"Ndak ada dualisme," ucapnya saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menduga terjadi dua kubu di internal fraksi atau internal PAN. Ia menyebut ada kader PAN yang mau bergabung dengan Jokowi dan menetap menjadi oposisi.
Menurutya, perbedaan pendapat itu diduga bermula dari permintaan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais soal pembagian porsi 55:45 sebagai syarat rekonsiliasi.
"Barangkali ini keinginan Pak Amien agar enggak bersama-sama di pemerintahan, artinya PAN dalam hal ini tidak bersama Presiden Jokowi dan ini hal yang wajar. Apalagi kalau melihat beberapa waktu lalu, PAN enggak mendukung lalu mendukung kemudian akhirnya keluar," tutur Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Terkait hal itu, Eriko meminta agar PAN sebaiknya berbenah diri dalam menghadapi gejolak dualisme di internal partai.
Baca Juga: Soal Posisi Ketua MPR, PDIP: Tergantung Keputusan Koalisi
"Jadi hal ini kalau menurut kami silakan internal PAN menyelesaikan permasalahan ini. Karena kami lihat ada dualisme posisi yang berbeda. Ada yang ingin berada di pemerintahan ada pula yang enggak ingin. Mungkin Pak Amien ini adalah bagian dari yang enggak mau masuk," ujar Eriko
Berita Terkait
-
Mana yang Betul, PAN Jadi Koalisi Tanpa Syarat atau Power Sharing?
-
Lobi Politik 55-45 Amien Rais Ditentang, PAN Mau Koalisi Tanpa Syarat
-
Sebut Pemerintahan Jokowi Bagus, PAN Siap Dukung Tanpa Syarat
-
Sebut Akan Bertemu, Sekjen PDIP: PAN Rajin Bangun Koalisi Politik
-
PDIP Curigai Porsi 55:45 dari Amien Rais Munculkan Dualisme di PAN
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah