Suara.com - Aktivitas persembahyangan Hari Raya Galungan oleh umat Hindu di Bali, terpantau tetap lancar usai gempa bumi tektonik berkekuatan 4,9 SR pada Rabu (24/7) pagi tadi.
Gempa tersebut kemudian dimutakhirkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi 4,6 SR di Kabupaten Jembrana, Bali, pada Rabu pukul 08.29 WITA.
"Laporan sementara yang kami terima melalui radio komunikasi, pascagempa kondisi aman terkendali, kegiatan masyarakat yang melakukan aktivitas persembahyangan Hari Raya Suci Galungan tetap berjalan lancar," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin, seperti dilansir Antara di Denpasar, Rabu.
Selain aktivitas persembahyangan umat Hindu, ia mengatakan, aktivitas wisatawan di berbagai destinasi di Pulau Bali juga terpantau ramai lancar serta operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, juga juga dilaporkan tetap normal.
"Sampai saat ini tim kami juga belum menerima laporan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi di Jembrana," katanya.
Pihaknya juga sedang melakukan assessment ke semua wilayah kabupaten/kota se-Bali untuk memastikan kondisi yang terjadi pada masyarakat terkait dampak gempa tersebut.
Made Rentin juga mengimbau, seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan jangan resah serta selalu mengikuti arahan petugas dan informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah khususnya BPBD dan BMKG, mengingat banyaknya peredaran informasi berita hoaks.
"Kami BPBD Provinsi Bali dan kabupaten/kota se-Bali selalu siap siaga dengan personel lengkap yang didukung sarana prasarana untuk melakukan penanganan apabila terjadi bencana," katanya.
Sekretaris Paiketan Pemangku Kota Denpasar, I Made Langgeng Buana, yang saat kejadian gempa berada di Pura Jagatnatha Denpasar mengatakan, saat terjadinya gempa aktivitas persembahyangan umat Hindu di Pura tersebut tetap berlangsung lancar dan tidak ada umat yang panik.
Baca Juga: Gempa Guncang Jembrana Bali, Getarannya Dirasakan Hingga Kuta
"Saat gempa terjadi kami di sini juga tidak merasakan gempa itu. Mungkin karena saat itu umat yang bersembahyang jumlahnya banyak," katanya.
Ia menambahkan, seluruh umat ketika berdoa juga selalu memohon keselamatan bersama. "Sembahyang di sini kami lakukan untuk memohon keselamatan dunia," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan mengatakan, guncangan gempa bumi Jembrana dilaporkan dirasakan di daerah Kuta dengan skala IV MMI, dirasakan di wilayah Denpasar, Banyuwangi dan Jember dengan skala III MMI serta di wilayah Gianyar, Tabanan dan Lombok Utara skala II MMI.
Dari hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut episenternya terletak pada koordinat 8,98 LS dan 114,17 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km barat daya Jembrana dan kedalaman 71 km.
"Hasil pemodelan kami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Taufik Gunawan.
Ia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah itu diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Berita Terkait
-
Gempa Guncang Jembrana Bali, Getarannya Dirasakan Hingga Kuta
-
Bali Diguncang Gempa 4,9 SR, Pusatnya di Jembrana
-
Potensi Megathrust, Kepala BMKG: Terpenting Mitigasi dan Adaptasi
-
BMKG: Ada Potensi Tsunami Pantai Selatan Jawa, Tapi...
-
Siaran Pers soal Tsunami Jawa Dikritik Ahli Bahasa, BMKG Beri Balasan Lucu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf