Suara.com - Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kabut Asap Akibat Karhutla ke Malaysia
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi potensi penyebaran kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Provinsi Riau ke negara Malaysia.
Agus mengungkapkan, untuk mengantisipasi dampak kabut asap akibat karhutla itu ke negara tetangga, pemerintah telah menerjunkan 5.679 personel gabungan TNI-Polri di enam provinsi siaga darurat Karhutla.
Enam provinsi tersebut meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Jadi pertama kita tadi kan sudah mengirimkan pasukan, ke lapangan masing-masing provinsi. Jadi kalau Malaysia tuh biasanya (asap) datang dari Sumatera dari Riau, Jambi, atau dari Sumsel, jadi di sana tim pasukan sudah diterjunkan,” kata Agus di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).
Selain menerjunkan personel gabungan, pemerintah kata Agus turut mengandalkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menghentikan sebaran api di provinsi siaga darurat Karhutla. Unit helikopter water boombing juga diturunkan untuk memadamkan bilamana terjadi kebakaran.
“Helikopter atau operasi TMC juga dilakukan itu salah satu usaha-usaha supaya asapnya tidak terjadi kebakaran hebat, dan asapnya tidak ke arah negara tetangga itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki menyebut dampak kabut asap akibat Karhutla di Riau berpotensi menyebar ke Malaysia dan Singapura. Marzuki mengungkapkan hal itu berdasar arah mata angin di Riau yang bergerak dari arah tenggara menuju barat daya.
"Dari bulan Juli hingga Oktober 2019 arah angin mengarah ke dua negara tetangga. Artinya juga terjadi kabut asap di Riau akan mengarah ke Malaysia dan Singapura," kata Marzuki, di Posko Penanggulaangan Karhutla, Riau (29/7) lalu.
Baca Juga: Pemerintah Sebut Titik Panas Karhutla Kini Meningkat 70 Persen Lebih
Berita Terkait
-
Kebakaran Hutan Lagi, Jokowi: Saya Telepon BNPB, Panglima TNI dan Kapolri
-
Tim Pemadam Kesulitan Jangkau Titik Kebakaran Hutan Gunung Arjuna
-
Hutan Gunung Arjuna Kembali Terbakar, Lokasi Masih Sama Seperti Sebelumnya
-
Kebakaran Hutan Gunung Pakuwojo di Dieng Capai Puluhan Hektare
-
Jokowi PK Kasus Kebakaran Hutan, Menhut Nyatakan Maju Terus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Delpedro Dkk Orasi Hingga Bagi Mawar ke Jaksa Sebelum Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Penghasutan
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan