Suara.com - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal menaikkan tarif parkir untuk mengurangi polusi mendapat sorotan tajam dari politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menilai instruksi yang diberikan tidak solutif. Baginya, kenaikan tarif parkir tidak akan mengurangi aktivitas kendaraan di DKI Jakarta, apalagi kalau hanya naik Rp 1.000.
Ia bahkan mengusulkan untuk menciptakan solusi lain yakni jalan berbayar. Hal itu dituliskan Ferdinand Hutahaean di jejaring sosial Twitter pribadinya.
"Mestinya pak @aniesbaswedan terapkan solusi jalan berbayar untuk mengurangi aktivitas kendaraan di Jakarta. Bukan menaikkan tarif parkir apalagi kalau cuma naik seribu rupiah," tulis @FerdinandHaean2, Sabtu (3/8/2019)
Menurut Ferdinand Hutahaean, jalan berbayar atau yang dikombinasikan dengan tarif parkir tinggi bisa menjadi solusi efektif. Sebagaimana yang telah diterapkan di kota-kota padat lainnya di dunia.
"Kota-kota besar dan padat dunia memilih ERP ini sebagai solusi. Ada juga yang dikombinasikan dengan parkir yang sangat tinggi," imbuh @FerdinandHaean2.
Tak pelak ide tersebut ditanggapi oleh warganet seperti @hajidputra7. Akun tersebut bahkan menyarankan pemerintah meniru Beijing untuk mengurangi polusi udara.
"Kalau anda mau menghapus polusi, terapkan sistem seperti Beijing, Mengeliminasi kendaraan tua, merenovasi bahan bakar berbahan batu bara dan pengembangan zona demonstrasi ekologi. Untuk itu perlu dilakukan pendanaan yang lebih. cc: @jokowi," tulisnya.
Kicauan itu pun dibalas kembali oleh Ferdinand Hutahaean dengan nada menyetujui.
Baca Juga: Harlah PKB, Ferdinand Hutahaean: Saya Doakan Abdul Kadir Jadi Menteri
"Ini juga boleh, membatasi usia kendaraan yang bisa masuk Jakarta dan beroperasi di Jakarta. Banyak kota di dunia yang memilih pembatasan seperti ini," balas @FerdinandHaean2.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
Terkini
-
Dua Skema Pembagian MBG Saat Libur Sekolah: Ambil Harian atau Paket? Netizen Kritik Keras!
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan
-
Beban Prabowo Menurut Rocky Gerung: Isu Fufufafa Hantui Publik, Audit Ekologi Nasional Mendesak
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Natalius Pigai Balas Dino Patti Djalal: Kritik Anda ke Menlu Sugiono Isinya Zonk Semua
-
Warisan Cita-cita Ustaz Jazir Jogokariyan, Mewujudkan Masjid yang Mandiri dan Berdaya
-
Cek Gereja di Kelapa Gading Jelang Natal, Kapolda Pastikan Pengamanan 24 Jam
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi