Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta PT PLN (Persero) mengecek kembali penyebab padamnya listrik secara massal. Dia curiga ada kaitannya dengan bencana alam.
Fahri menjelaskan hal tersebut penting untuk dijawab PLN dengan menyambung analisis dari lembaga-lembaga asesment yang menangangi bencana alam seperti BMKG dan BNPB.
"Apakah kematian listrik kali ini yang begitu masif ada hubungannya dengan becana alam? Itu dulu yang harus ditegaskan. Sebab apabila memang itu hubungannya dengan becana alam ada unsur kata stroke yang memang tidak bisa direncanakan, tidak ada bencana alam yang persis dan benar-benar diketahui kapan akan terjadi," kata Fahri kepada wartawan, Senin (5/8/2019).
Fahri melanjutkan, jika memang ada kaitan antara pemadaman kistris secara masal dengan bencana alam yang terjadi, maka PLN sebagai pihak yang bertanggung jawab soal listrik perlu memberi jawban dan solusi untuk ke depan.
"Kalau memang itu alasannya maka PLN harus menjelaskan sistem antisipasinya apabila hal seperti ini masih terjadi di seluruh titik-titik penting di seluruh Indonesia. Sehingga setiap kematian listrik tidak berakibat secara masf dan mengorbankan begitu banyak konsumen bahkan juga punya efek-efek yang sangat vital," ujar Fahri.
Ia berujar PLN harus membuat sistem yang tidak terpusat melainkan sistem otonom. Hal itu semata-mata untuk menghindari hal serupa di mana pemadaman listrik terjadi secara masif.
"Setelah itu bisa dijelaskan barulah kita mendesain sistem distribusi listrik ke depan yang lebih otonom. Sebab kalau blackout ini terjadi secara masif ya karena sistemnya tidak otonom maka berbahaya sekali ke depan. Seharusnya pada titik bencana tertentu dia tidak menyebar sebagai sebab daripada kematian listrik secara menyeluruh," tutur Fahri.
Fahri kemudian meminta agar PLN dapat menjelaskan apa yang sudah terjadi dari insiden pemadaman listrik secara masif. Termasuk menjawab tentang kerugian yang telah dialami konsumen akibat listrik padam.
"PLN harus menjelaskan apabila hal seperti ini masih terjadi suapaya ada ketenangan dari masyarakat, konsumen. Dan pada saat seperti ini diperlukan suatu keberanian untuk kolektif kalau memang dalam desain kelistrikan kita ada masalah, ini saatnya untuk memperbaikinya," tandas Fahri.
Baca Juga: Mati Lampu Massal, Presiden Jokowi Marah di PLN
Jadwal pemadaman listrik
PLN menyatakan akan terjadi pemadaman listrik bergilir di kawasan Jakarta dan Tangerang. Pemadaman listrik bergilir akan dilakukan sampai, Senin (5/8/2019) sore nanti.
Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani di Kantor PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). Sripeni Inten Cahyani mengatakan ada hitungan tersendiri soal ganti rugi itu.
"Mohon maaf MLS (Manual Load Shedding) atau pemadaman bergilir masih terjadi. Tapi mudah-mudahan dengan segera masuknya pembangkit- pembangkit besar mudah-mudahan nanti yang jumlah bergilir ini semakin sedikit semakin sedikit," kata Sripeni Inten Cahyani.
Tahap pertama, mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Daerah yang akan padam di Tangerang. Sekitar Teluk Naga, Jalan Pasar Kemis, Jalan Raya Serang Balaraja, Serpong, BSD City, Bintaro, Kebon Jeruk, Bulungan, Tanah kusir, Menteng, Kedoya Raya, Ciputat, Pesangrahan, Bandengan, Kapuk Raya, Pantai Indah Kapuk, Cikokol, Serpong, Teluk Naga, Jalan Raya Legok, Jalan Raya Karawaci dan sekitarnya.
Sementara pemedaman listrik bergilir tahap kedua di kawasan Tangerang dan Jakjarta. Pemadaman listrik akan dilakukan antara pukul 13.00-16.00 WIB. Daerahnya sekitar Jalan Bitung, Jalan Raya Pasar Kemis, Jalan Raya Serang Balaraja, Gading Serpong, Jalan Raya Legok, Jalan Raya Mauk, Grogol, Daan Mogot, Cengkareng, Jalan Kyai Tapa, Cengkareng, Ciledug, Daan Mogot, Kedoya Raya, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Curug Raya, Jalan Raya Cipondoh, Jalan Bhayangkara Serpong, Alam Sutera dan sekitarnya.
Berita Terkait
-
Broadcast Tak Resmi Pemadaman Tiap Tiga Jam Beredar, Warga Depok Stok Air
-
Mati Listrik Seharian, PLN akan Digugat ke Pengadilan
-
Mati Listrik, Ferdinand Demokrat: Rini Soemarno dan Jonan Pantas Mundur
-
Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir di Jakarta dan Tangerang Hari Ini
-
Mati Lampu Massal, Presiden Jokowi Marah di PLN
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027