Suara.com - Pemadaman listrik berjam-jam di Jabodetabek, Minggu (4/8/2019), berbuntut musibah bagi sejumlah penduduk.
Empat wilayah di tiga kota administrasi di DKI Jakarta mengalami kebakaran sejak listrik mati.
Ketiga kota itu yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Bencana akibat si jago merah tersebut bahkan memakan korban nyawa.
Berikut ulasan keempat peristiwa yang terjadi di lokasi yang berbeda-beda ini:
1. Setiabudi, Jakarta Selatan
Pada Minggu malam, kebakaran melanda rumah tinggal di Jalan Menteng Atas Selatan 3, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Suparno, petugas jaga Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan, menuturkan, kebakaran terjadi hanya selang beberapa jam setelah aliran listrik di kawasan tersebut kembali normal.
"Aliran listrik di kawasan itu normal pukul 18.30 WIB. Kebakarannya pukul 20.30 WIB," tuturnya.
Sebanyak 50 rumah kontrakan ludes dilalap api di kawasan pemukiman padat penduduk tersebut. Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sugeng mengatakan, lilin, yang menjadi pengganti lampu untuk penerangan, merupakan muasal api berkobar.
Baca Juga: Direktur Utama PLN: Mudah-mudahan Listrik Kembali Normal Malam Ini
Akibatnya, sebanyak 350 warga harus mengungsi lantaran rumahnya habis terbakar. Satu orang tewas dan seorang anggota PPSU mengalami patah kaki akibat kebakaran itu.
2. Tambora, Jakarta Barat
Kebakaran akrena lilin juga terjadi di Jalan Kali Anyar 2, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Minggu malam.
Kepala Seksi Suku Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Barat Rompis Romlih mengatakan, kebakaran terjadi pada pukul 20.30 WIB. Diduga, api berasal dari lilin di rumah warga bernama Dado (30) yang menyambar ke bensin.
"Keterangan warga kebakaran di akibatkan dari lilin yang menyambar bensin, karena pemilik rumah berjualan bensin eceran," kata Rompis dalam keterangannya, Senin (5/8/2019).
Akibatnya, rumah Dado ludes dilahap api. Ia juga mengalami luka bakar di bagian kaki. Seorang remaja 13 tahun, Ryan, juga mengalami luka bakar di punggung.
Berita Terkait
-
Listrik Mati Berjam-jam, Arief Puyuono: Copot Semua Direksi PLN
-
Mati Listrik Seharian, PLN akan Digugat ke Pengadilan
-
Listrik Mati, Pengusaha Laundry Keluhkan Cucian Tak Kering
-
Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir di Jakarta dan Tangerang Hari Ini
-
7 Dampak Mati Listrik: Ikan Koi Mati Sampai Setrika Pakai Panci
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'