Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan rencana pemerintah merekrut rektor asing agar Perguruan Tinggi Negeri bisa masuk kelas dunia, masih dimatangkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohammad Nasir.
Sebelum memutuskan kebijakan merekrut rektor asing, pemerintah kata Puan, harus melihat hal -hal yang terkait terlebih dahulu seperti konsekuensi rektor asing memimpin PTN.
"Ini sedang dimatangkan Menristekdikti. Namun tentu saja kita harus melihat hal-hal yang terkait dengan hal itu," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan rencana merekrut rektor asing diharapkan bisa membawa semangat membawa perguruan tinggi lebih baik lagi.
"Jadi semangatnya bagaimana universitas itu bisa lebih baik daripada sekarang. Kenapa kemudian kita tidak mencoba untuk bisa mempunyai pemikiran yang lebih maju. Namun tentu saja itu harus dilihat lagi konsekuensi dan manfaat ke depan seperti apa," ucap dia.
Puan juga belum mengetahui kapan rencana tersebut direalisasi. Terkait PTN mana yan akan dipimpin rektor asing, kata Puan, juga masih belum dibahas.
"Belum ada target. Baru hal yang masih dimatangkan. (Kampus mana) Belum juga dibahas," kata dia.
Lebih lanjut, Puan menegaskan fokus pemerintah ke depan yakni mencetak SDM yang lebih unggul, lebih berdaya dan bisa mempunyai kompetensi yang lebih baik.
"Ya, ini mau kami lihat. Yang pasti ke depan itu fokus pemerintah adalah SDM yang lebih unggul, sumber daya manusia Indonesia yang lebih berdaya dan bisa mempunyai kompetensi lebih baik. Ya bagaimana, ya menuju ke arah sana," tandasnya.
Baca Juga: Menristekdikti: Impor Rektor Asing Tapi Nasionalisme Tetap Dijaga
Sebelumnya, pemerintah disebut berencana akan mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang paling siap untuk dinaikkan rankingnya. Rencana tersebut akan dilakukan dalam rangka meningkatkan ranking perguruan tinggi di dalam negeri agar bisa mencapai 100 besar dunia.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pihaknya akan lebih dulu melakukan seleksi pada rektor luar negeri
"Kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia. Harus seperti itu. Kita tidak bisa targetnya item per item," ujar Nasir seperti dikutip Suara.com dari laman Setkab.go.id, Rabu (31/7/2019).
Berita Terkait
-
Menristekdikti: Impor Rektor Asing Tapi Nasionalisme Tetap Dijaga
-
Tanpa Persiapan Matang, Impor Rektor Asing Mubazir
-
Cerita Menristekdikti Dibully soal Impor Rektor Asing Sejak 2016
-
Setelah Dibully, Menristekdikti Sebut Impor Rektor Asing Hal Biasa
-
Rencana Impor Rektor Asing Tuai Kritikan, Kali Ini dari Demokrat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor