Suara.com - Anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN Bara Hasibuan menyayangkan insiden listrik padam secara massal atau blackout di sebagian Pulau Jawa pada Minggu (4/7/2019).
Ia mengatakan atas kejadian tersebut maka Komisi VII DPR memanggil direksi PLN pada Selasa siang ini. Meski saat ini masih dalam masa reses anggota dewan. Namun pemanggilan direksi PLN dilakukan guna mendengar langsung penjelasan perushaan setrum milik negara itu.
"Walaupun DPR masih dalam masa reses, tapi kami merasakan kami punya tanggung jawab untuk memanggil direksi PLN untuk terlibat langsung juga masalah ini," kata Bara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Pemanggilan direksi PLN penting dilakukan, sebab menurut Bara ada kesimpangsiuran infomarsi ihwal penyebab terjadinya blackout.
"Kami ingin mendengarkan secara langsung dari pihak PLN apa yang sebeneranya terjadi. Karena penjelasan yang kami pantau dari media itu berubah-ubah tidak konsisten dan ada penjelasan terakhir yang kami semua baca tadi malam bahwa penyebab yang kata kepolisan karana pohon," kata Bara.
Pemanggilan terhadap direksi PLN dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB hari ini. Namun sudah lewat sekitar 30 menit, pertemuan antara DPR dan direksi PLN tersebut belum juga terjadi.
Komisi VII DPR RI memanggil Direksi PT PLN (persero) termasuk Pelaksana Tugas plt. Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani ke Gedung Parlemen pada hari ini, menyusul insiden mati listrik massal atau blackout pada Minggu (4/8/2019).
Berdasarkan agenda, pemanggilan yang dijadwalkan pada siang hari ini akan dilangsungkan ruang pimpinan Komisi VII DPR RI. Anggota Komisi VII DPR Abdul Kadir Karding membenarkan hal tersebut.
Ia berujar pemanggilan direksi PLN oleh DPR tersebut guna meminta klarifikasi langsung kepada perusahaan setrum plat merah soal insiden balckout.
Baca Juga: Polisi Periksa 4 Petugas PLN Sebagai Saksi Mati Lampu Massal Jakarta
"Iya diklarifikasi soal kejadian. Diminta penjelasan soal solusi dan antisipasi," ujar Karding kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar