Suara.com - Aksi unjuk rasa yang makin memanas di Hong Kong, Senin (12/8/2019) sore waktu setempat, berdampak pada sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Bandara Hong Kong.
Sebanyak 47 atlet renang DKI Jakarta dan kurang dari 10 WNI terjebak karena bandara ditutup. WNI yang ikut terjebak bersama para atlet di bandara itu, mengutip informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, "Sedang transit atau telah check in sebelum bandara ditutup."
KJRI lantas menurunkan langsung para petugas pelayanan warga untuk bersiaga sejak Senin malam di bandara.
Pada Selasa (13/8/2019) siang, seluruh WNI di sana telah dievakuasi menuju KJRI dan menginap di sana.
"Info dari Cathay Pasific, skedul mereka berangkat pada jam 7 malam hari ini. Semoga mereka dapat segera kembali ke tanah air dengan selamat," bunyi keterangan di halaman Facebook @kjrihk.
Dalam video yang diunggah @kjrihk, Pelatih Tim Renang DKI Jakarta Felix C Sutanto mengatakan, keberadaan timnya dan para peserta Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) di Hong Kong adalah untuk melaksanakan try out menjelang Hong Kong Open.
"Kemarin waktu di bandara kita terkendala dengan adanya demonstran yang menyebabkan seluruh penerbangan di-cancel. Kemduian kita juga sangat beruntung sekali ada bantuan dari KJRI, sheingga kita bisa dievakuasi ke KJRI ini untuk beristirahat malam ini," kata Felix.
"Dan saat ini kita akan difasilitasi untuk kembali ke bandara lagi. Mudah-mudahan ita bisa mendapatkan penerbangan yang lebih awal, tapi schedule penerbangan sudah ada, jam tujuh, cuman kita berusaha untuk bisa pulang lebih cepat," imbuhnya.
Baca Juga: Tertahan di Hong Kong, Konser The Vamps Diundur sampai Besok
Keterangan yang disampaikan Felix itu sesuai dengan pernyataan Acting Konjen RI Hong Kong Mandala S Putra.
"Oleh sebab itu KJRI dan tim satgasnya telah ke bandara untuk menemui dan mengecek para warga kita yang terjebak akibat demonstrasi ini dan memberikan bantuan transportasi dan logistik yang mereka butuhkan," jelas Mandala.
Aksi demonstrasi di Hong Kong yang menolak RUU Ekstradisi dikabarkan makin meluas. Bahkan pada Senin kemarin, ribuan pemrotes menduduki Bandara Internasional Hong Kong hingga menyebabkan penerbangan yang masuk dan keluar Hong Kong harus ditunda.
Berita Terkait
-
Tim Juri HWPA 2019 Verifikasi Pelayanan Publik KJRI Hongkong
-
Kemenlu RI Masih Cek Kebenaran Wanita Indonesia Eks ISIS Tewas di Suriah
-
Diduga Sentuh Area Terlarang Penari Klub Malam, Atlet Ini 'Dibebaskan'
-
KBRI Malaysia Usulkan 8 Kandidat Penerima Hassan Wirajuda Award 2019
-
Hamil 6 Bulan, WNI Eks ISIS Tewas Dianiaya di Kamp Suriah
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional