Suara.com - Sejumlah kementerian dan lembaga berkoordinasi untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2019. Indonesia memiliki tanggung jawab ke dunia internasional dan membuktikan bisa menjaga paru-paru dunia.
Rapat koordinasi tersebut digelar oleh Kementerian Koordinator Politik Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Menko Perekonomian, Menko PMK, Mensos, BNPB dan Badan Restorasi Gambut.
Banyak aspek dibicarakan dalam rapat tersebut selain teknis penanggulangan karhutla sebagai wujud tanggung jawab pemerintah.
"Pemerintah punya tanggung jawab ke dunia internasional, bahkan Indonesia akan jaga paru-paru dunia dengan baik, kita akan terus koordinasi," kata Menko Polhukam Wiranto seusai rapat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Memperbaiki segala urusan teknis untuk melakukan penanggulangan karhutla dibahas dalam rapat tersebut.
Sebanyak 37 helikopter dikerahkan untuk menjadi water bombing dan menciptakan efek hujan buatan. Kemudian juga bagaimana menegakkan hukum kepada pelaku-pelaku pembakar hutan dan lahan yang bandel. Pasalnya, selama ini penegakan hukum bagi pelaku karhutla dilaporkan masih belum tegas.
Membantu masyarakat yang memiliki tradisi turun menurun untuk bercocok tanam dengan membakar lahan juga diupayakan pemerintah.
Upaya yang dilakukan tersebut dengan cara menggandeng korporasi lahan sawit agar bisa meminjamkan alat berat atau eskavatornya kepada masyarakat.
Di lain sisi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan belum ada keluhan yang disampaikan dari negara luar terkait dampak dari karhutla yakni asap.
Baca Juga: Wiranto: Tradisi Warga Buka Lahan Sebabkan Kebakaran Hutan
"Mudah-mudahan tidak ada ya sehingga tidak menjadi protes negara lain karena kita tahu bahwa Indonesia dianggap sebagai paru-paru dunia," ujarnya.
Wiranto mengakui, karhutla merupakan tugas berat bagi pemerintah saat ini karena apabila asap dari karhutla sudah masuk ke negara-negara lain, dunia internasional lantas akan menyorotinya.
Sementara itu, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah bersiaga untuk membantu masyarakat yang terganggu akibat asap dari karhutla.
Kemenkes telah menyiapkan pos-pos kesehatan termasuk pusat kesehatan yang sedianya bisa digunakan masyarakat untuk mengecek kesehatannya ataupun untuk berobat.
"Tadi ada 16 posko dan 35 shelter di wilayah rawan kebakaran hutan, untuk apa? Untuk menampung masyarakat yang terganggu kesehatannya ditampung di situ," kata dia.
Berita Terkait
-
Ini Tiga Persoalan yang Mesti Dihadapi Pemerintah Tuntaskan Karhutla
-
Wiranto: Tradisi Warga Buka Lahan Sebabkan Kebakaran Hutan
-
Malam Ini Bakal ke Papua, Wiranto: Persaingan Kita Bukan Antara Suku
-
Wiranto Sebut Penyebab Karhutla Satu Persen Faktor Alam, 99 Persen Manusia
-
Menko Polhukam Gelar Rapat Bahas Pengendalian Karhutla 2019
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal