Suara.com - Layang-layang menjadi permainan populer di India. Kendati demikian, permainan tersebut justru menelan korban jiwa.
Parahnya jumlah kematian melonjak saat Hari Kemerdekaan India pada 15 Agustus 2019.
Saat itu banyak orang yang memainkan permainan tradisional itu dengan mewarnai layang-layang mereka bertema bendera khas India.
Dikutip dari laman Times India, pada Sabtu (25/8/2019), bocah empat tahun yang tengah berlibur bersama ayahnya di sebuah kuil di New Delhi menjadi korban. Tiba-tiba leher bocah itu terluka oleh seutas tali layang-layang hingga membuatnya tewas.
Seorang insinyur berusia 28 tahun juga menjadi korban saat Hari Kemerdekaan. Serupa dengan kasus sebelumnya, tenggorokan pria itu tersambar senar layang-layang saat mengendarai sepeda motor di wilayah New Delhi.
Tak berselang lama, bocah berusia tiga tahun dilaporkan meninggal setelah senar layang-layangnya yang basah bersentuhan dengan kabel listrik hingga membuatnya tersengat dan tewas.
Nyatanya, orang India kerap menggunakan senar yang dilapisi logam atau kaca untuk mengalahkan para pesaing. Hal itulah yang berisiko dan sering menelan korban.
Tak hanya manusia, layang-layang juga menelan korban hewan. Para aktivis dan pencinta hewan melaporkan seekor burung mati setelah tersangkut senar layang-layang.
Atas kejadian tersebut, pemerintah New Delhi sejatinya sejak tiga tahun lalu telah menerapkan larangan jual beli senar layang-layang yang dimodifikasi menjadi lebih tajam.
Baca Juga: 5 Kesalahan Wisatawan saat Traveling ke India untuk Pertama Kali
Bagi mereka yang melanggar aturan itu, dikenai denda sebesar 100.000 rupee atau sekitar Rp 19,7 juta dan ancaman pidana lima tahun.
Meski begitu, masih ada saja sejumlah oknum di New Delhi yang menjual layang-layang dengan senar tajam.
Berita Terkait
-
Banyak Penduduk, Nol Prestasi: Negara-Negara 'Raksasa' yang Belum Pernah Main di Piala Dunia
-
Dua Sinyal Penting dari Hasil Imbang Timnas Indonesia U-23 vs India: Progres atau Alarm Dini?
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs India U-23: Garuda Muda Incar Balas Dendam
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
-
Pelatih India Peringatkan Timnas Indonesia, Irak Lebih Kuat dari Arab Saudi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!