Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo tak mempermasalahkan Gubernur Papua Lukas Enembe yang berkunjung ke Asrama Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Alasannya, Lukas sudah lebih dulu meminta izin kepada dirinya untuk menemui Mahasiswa Papua di asrama tersebut.
"(Lukas) sudah izin saya, bahwa dia akan ketemu mahasiswa Papua, Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa)," kata Tjahjo di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Rabu (28/8/2019).
Diketahui, Tjahjo sempat melarang kepala daerah Papua dan Papua Barat keluar daerah mengingat situasi di daerah mereka masih memanas pasca adanya aksi diskriminasi dan rasial di Jawa Timur.
Kendati begitu, Tjahjo enggan berkomentar lebih banyak terkait kunjungan Lukas Enembe ke Surabaya. Politikus PDI Perjuangan itu juga tak mau menanggapi ihwal adanya penolakan dari mahasiswa Papua saat Lukas Enembe mencoba menemuinya di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Sebelumnya, Lukas Enembe dan Khofifah mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (27/8) kemarin. Namun, mereka justru mendapat penolakan keras dari mahasiswa yang bahkan melakukan pelemparan batu dari dalam asrama serta memukul kursi lipat ke pagar untuk mengusir rombongan.
Dari dalam halaman, penghuni asrama tersebut berteriak ke arah rombongan Gubernur Papua beserta Gubernur Jawa Timur dan media yang hadir.
"Baca ini, baca ini baca. Bisa baca atau tidak," ujar para mahasiswa sambil menunjuk spanduk bertuliskan 'Siapapun yang Datang Kami Tolak.' teriak mereka.
Selain itu, mereka juga menginginkan rombongan Gubernur Papua dan Jawa Timur, untuk melepas aksesoris berbentuk Garuda.
Baca Juga: Sentil Kominfo, Ombudsman: Blokir Internet Papua Hambat Pelayanan Publik
Karena mendapat perlakuan tidak baik, dua kepala daerah itu beserta rombongan seperti Kapolda Jatim serta Kapolrestabes Surabaya, langsung meninggalkan lokasi yang berada di Jalan Kalasan Surabaya ini.
Tag
Berita Terkait
-
Kata Gubernur Lukas Enembe Soal Tuntutan Referendum dari Mahasiswa Papua
-
Kapolda Jatim Sebut Ada Salah Paham Soal Penolakan Gubernur Papua dan Jatim
-
Lemparan Batu Sambut Gubernur Enembe dan Khofifah ke Wisma Mahasiswa Papua
-
Gubernur Enembe dan Khofifah Diusir Penghuni Wisma Mahasiswa Papua
-
Telepon Lukas Enembe, Ganjar: Saya Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Jateng
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?