Suara.com - Pengurus Pusat Muhammadiyah menilai ada upaya untuk menghancurkan, melemahkan, dan melumpuhkan KPK. Hal ini dikarenakan terdapat nama Capim KPK yang dianggap bermasalah diloloskan Pansel.
Menanggapi hal itu, anggota Pansel KPK Hendardi menyebut ada pihak yang tengah mempolitisasi pernyataan PP Muhammadiyah sehingga menjadi heboh. Menurut Hendardi apa yang disampaikan oleh pihak PP Muhammadiyah itu justru tergolong normal.
"Saya kira kalau komentarnya Buya Syafii Maarif atau yang lain-lain itu komentar normatif saja," kata Hendardi di Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Menurutnya ada pihak yang sengaja memanas-manasi dengan membesar-besarkan apa yang disampaikan oleh PP Muhammadiyah tersebut.
Ia menganggap ada pihak yang tengah bermain politik dengan memanfaatkan beberapa komentar yang menyudutkan Pansel KPK.
"Tapi kemudian dibuat meme-meme seolah-olah mendukung pernyataan-pernyataan bahwa calonnya enggak beres di sini dan sebagainya itu lagi main politik," ujarnya.
Lebih jauh, Hendardi melihat serangan kritikan untuk Pansel KPK sengaja didesain oleh pihak yang memiliki kepentingan dengan Capim KPK lain.
Hendardi mengaku tidak merasa terkepung dengan upaya pihak yang hendak menggiring opini negatif untuk Pansel KPK. Ia percaya kalau kritikan-kritikan itu tidak akan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pembentuk tim Pansel KPK terbuai.
"Engga (merasa terkepung). Ada orang main politik di balik ini semua gitu kan, ada interest-interest. Tapi saya optimis itu bisa dihadapi dan presiden enggak terpengaruh lah presiden juga bukan orang bodoh lah terpengaruh oleh hal-hal begitu," tandasnya.
Baca Juga: Pansel KPK Tanya Kasus Kayu, Sugeng: Jika Bersalah, Mustahil Saya di Sini
Sebelumnya Pengurus Pusat Muhammadiyah melihat ada upaya untuk menghancurkan, melemahkan, dan melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka melihat nama 20 Capim KPK yang diloloskan Pansel terdapat sejumlah nama yang dinilai bermasalah.
Indikasi tersebut terlihat dari munculnya nama-nama yang mempunyai catatan menghambat proses penegakan hukum oleh KPK. Kemudian para capim yang juga tidak patuh LHKPN sampai dengan diduga melakukan berbagai pelanggaran etik ketika bertugas di KPK.
"Adalah upaya nyata menempatkan orang bermasalah untuk memimpin KPK. Bahkan, kami melihat hal tersebut seakan menghadirkan kembali memori berbagai upaya pelemahan yang telah hadir sehingga dapat disebut sebagai #CicakvsBuaya4.0," kata Ketua Forum Dekan Fakultas Hukum PTM/STH Muhammadiyah, Trisno Rahardjo di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Berita Terkait
-
MAKI: WP KPK Sangat Tidak Nyaman Capim dari Kepolisian
-
Integritasnya Diragukan di Pansel, Hendardi: Mereka yang Sedang Berpolitik
-
Pansel Pastikan Tidak Akan Penuhi Undangan KPK Besok
-
Rangkaian Tes Capim KPK Usai, Pansel Kirim 10 Nama ke Presiden Hari Senin
-
Nelson: Upaya Melemahkan KPK Hadir untuk Menghambat Pemberantasan Korupsi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan