Suara.com - Tindakan rasis dan pengepungan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur menjadi pemantik gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Peneliti Tim Kajian Papua LIPI Aisyah Putri Budiarti menyebut jika diskriminasi hanya menjadi satu dari empat akar masalah konflik di Papua.
Empat akar masalah konflik tersebut ditemukan LIPI dalam penelitiannya pada 2009 silam. Diskriminasi seperti yang disebutkan Aisyah, menjadi pemicu adanya masalah besar dan hal tersebut terbukti dengan kondisi Papua sekarang ini.
Setelah diskriminasi, pelanggaran HAM yang terjadi di bumi Cendrawasih juga masih menjadi masalah hingga saat ini. Pendekatan secara represif yang pernah dilakukan pada zaman orde baru memang sudah dicabut dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun sudah berjanji untuk menuntaskan masalah pelanggaran HAM.
Akan tetapi, bak angin berlalu, janji tersebut nyatanya tidak mengurangi tingkat pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.
"Minta dituntaskan pada Jokowi terpilih di awal 2014, di (hari raya) Natal. Di Papua juga harus ada penyelesaian pelanggaran HAM tapi sampai saat ini (peristiwa) Wasior Wamena dan Panai ini belum terselesaikan," ujarnya.
Kemudian masalah ketiga ialah kegagalan pembangunan. Adanya ketidakmerataan pembangunan di Papua membuat warga asli Papua (WAP) yang tergolong ke dalam masyarakat miskin malah akan semakin miskin ketika Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya rendah.
"LIPI mengadakan riset menemukan kondisi kemiskinan semakin tinggi dan IPM semakin rendah itu berada di wilayah kabupaten kota yang mayoritas OAP makin tinggi semakin banyak masalah kemiskinan yang IPM temukan," ujarnya.
"Ini ironi sebenarnya, karena otonomi khusus (otsus) sudah berjalan hampir 30 tahun, tapi kok enggak ada perubahan padahal Otsus itu untuk OAP," lanjutnya.
Kemudian akar masalah keempat yakni status politik Papua. Menurutnya, pemerintah pusat seringkali mengenyampingkan sejarah politik Papua dan status politik Papua. Aisyah melihat adanya perbedaan perspektif tentang status politik dan integrasi Papua masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Tetapkan Lagi Satu Tersangka Kasus Rasis Papua
Berita Terkait
-
Polda Jatim Kembali Tetapkan Lagi Satu Tersangka Kasus Rasis Papua
-
Komnas HAM: Gejolak Papua Jangan Dipandang Hanya Sebagai Peristiwa
-
Petisi Cabut Blokir Internet di Papua Telah Diteken 22.000 Orang Lebih
-
Gus Yaqut Minta Negara Hadir Tangani Konflik di Papua
-
Surya Paloh: Kedepankan Pendekatan Persuasif untuk Selesaikan Masalah Papua
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis