Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD terkenang mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat membahas polemik yang terjadi di Papua.
Sosok Gus Dur hingga kini dinilai mempunyai tempat khusus di hati warga Papua karena jasanya.
Bahkan apa yang dilakukan Gus Dur, menurut Mahfud MD patut ditiru seperti yang ia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (3/9/2019).
Setelah membahas referendum Papua yang tidak bisa terwujud, Mahfud teringat sosok Presiden RI ke-4 yang melakukan pendekatan hati kepada warga Papua.
"Saya teringat Gus Dur, Gus Dur itu pendekatannya dari hati," kenang Mahfud MD.
Saat itu, Gus Dur yang tidak bisa melihat membuat terharu dengan pernyataannya yang ingin melihat matahari terbit di tanah Papua sebagai tanda kemerdekaan rakyat di sana.
"Coba apa tidak terharu, ketika suatu saat Gus Dur mengumumkan presiden RI akan berakhir tahun di Papua karena ingin melihat matahari terbit di Papua pada 2001. Padahal Gus Dur tidak bisa melihat matahari. Tapi karena dia cinta kepada Papua dan mereka tahu beliau pakai hati," tukas Mahfud MD.
Pendekatan hati yang dilakukan Gus Dur juga tampak saat mengabulkan permintaan warga Papua yang ingin mengibarkan bintang kejora.
"Bintang kejora bendera oke kata Gus Dur, silakan pakai bintang kejora tapi jangan lebih tinggi dari merah putih," ungkap Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Referendum Papua Mustahil, Ini Pasalnya
Tak cukup sampai di situ, kecintaan Gus Dur terhadap warga Papua juga tercermin saat sejumlah orang mengajak diskusi untuk membahas masalah kemerdekaan. Bukannya menolak, Gus Dur menyambut baik ajakan tersebut meski dengan satu syarat.
"Gus, bapak presiden saya mau ajak diskusi tentang kemerdekaan kita, ayo diskusi kata Gus Dur tentang kemerdekaan tapi jangan deklarasi. Diajak diskusi nggak dilarang, tapi jangan deklarasi karena kamu bagian dari saya dan saya bagian dari kamu," timpal Mahfud MD menirukan Gus Dur.
Mahfud menegaskan, pendekatan hati seperti yang dilakukan Gus Dur sejatinya sudah ditiru oleh pemerintah Indonesia dalam menyikapi konflik di Papua. Namun sayangnya belum berhasil, sehingga perlu dipikirkan cara terbaik.
"Pendekatan seperti itu penting dan semua melakukan pendekatan seperti itu tetapi belum berhasil. Jadi saya kira kita harus mencari cara yang bisa dilakukan," tutup Mahfud.
Berita Terkait
-
Cerita Cak Imin: DPR Sempat Marah Gus Dur 'Kembalikan' Nama Papua
-
Bawa Ribuan Bendera Bintang Kejora, Perindo Pecat Kader Berinisial SM
-
Minta Pasukan TNI - Polri Ditarik, DPR Papua: Jangan Buat Situasi Mencekam
-
Mahfud MD Sebut Referendum Papua Mustahil, Ini Pasalnya
-
Dituduh Jadi Dalang Kerusuhan di Papua, Ini Jawaban Benny Wenda
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif