Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut satu unsur yang menyebabkan kerusuhan beruntun di Papua dan Papua Barat terjadi. Unsur tersebut ialah soal harga diri.
JK ingat dengan sumbu dari seluruh permasalahan yang kini terjadi di Papua, yakni peristiwa yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Saat itu, mereka dikepung oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dengan tuduhan membuang bendera merah putih. Ketika dikepung, kata-kata bernada rasis pun keluar sehingga menyulut emosi warga Papua.
"Ada sesuatu yang kadang lebih tinggi dari itu yaitu harga diri. Itu akibat dikatakan monyet, harga diri orang Papua tersinggung," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Permintaan maaf sudah dilontarkan terutama dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas kejadian tersebut. Namun JK memahami ada lain hal yang memang tidak dapat diindahkan apabila perlakuan rasis dirasakan oleh masyarakat Papua.
Meski demikian, JK berharap ke depannya sesama warga Indonesia bisa saling menjaga perasaan satu sama lain. Di sisi lain, meskipun pembangunan infrastruktur di Papua selama ini digenjot oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, namun pada kenyataannya ada sisi lain yang semestinya juga bisa menjadi perhatian oleh seluruh masyarakat Indonesia agar persatuan berbagai ras dan suku tetap terjaga.
"Kita harapkan semua pihak atau siapa pun tetap berhati-hati atau berkata sopan. Jadi bukan soal dia tidak ingin hidup lebih baik, infrastruktur lebih baik tapi ada harga diri," katanya.
Berita Terkait
-
Masih Ada Hoaks, Pembukaan Blokir Internet di Papua Belum Pasti Kamis Besok
-
Wiranto: Benny Wenda Masuk Indonesia, Saya Tangkap!
-
Kerusuhan Papua Sempat Pengaruhi Pasar Modal Indonesia
-
Dituding Provokator Rusuh Papua, Siapa Veronica Koman?
-
Dituduh Provokator Kerusuhan Papua, Veronica Koman Ditetapkan Tersangka
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina