Suara.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie pada Rabu (11/09/2019) petang.
Bagi Muhammadiyah, almarhum dikenal sebagai presiden pertama di era reformasi yang meletakkan dasar demokratisasi dan menjadi tonggak 'Indonesia baru'.
"Meski terkait dengan Orde Baru dan orang terdekat Soeharto, Habibie justru tampil menjadi negarawan dan demokrat yang kata sejalan tindakan, sehingga ibarat buku terbuka yang bersedia menerima kritik publik secara elegan," papar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (11/9/2019) petang.
Menurut Haedar, Habibie juga menjadi presiden sekaligus tokoh bangsa yang dengan pendidikan Jerman-nya membuka lembaran baru Indonesia yang modern dan maju.
Ahli pesawat terbang itu juga merupakan sosok moralis dan rasional yang memadukan imtak dan iptek yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia di era modern.
Tidak banyak tokoh utama di republik ini yang memiliki karakter dan kualitas lengkap sebagai negarawan sekaligus tokoh kemajuan yang menjadi idola dan role model generasi muda bangsa lintas seperti Habibie. Haedaer berharap bangsa Indonesia belajar dari Habibie.
Dalam konteks umat Islam, Habibie mengangkat marwah Islam Indonesia yang modern dan berkarakter tanpa kehilangan sikap inklusifnya dalam masyarakat majemuk. Dia peduli pada sumberdaya insani yang unggul dan menguasai teknologi, sekaligus menjadi teladan yang kata sejalan tindakan.
"Para elite dan generasi muslim perlu belajar dari ketokohan Habibie, selaku tokoh besar yang dihormati semua pihak karena integritas dan keteladanannya. Kita kehilangan negarawan besar yang visioner bagi masa depan Indonesia," katanya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Anies hingga Hanung Bramantyo Iringi Keberangkatan Jenazah BJ Habibie
Berita Terkait
-
Jenazah BJ Habibie Tiba di Rumah Duka, Peti Matinya Dibalut Merah Putih
-
Diantar ke Rumah Duka, Jenazah Habibie Sempat Disalatkan di RSPAD
-
Mengenang Kepergian, JK Unggah Foto Habibie Berbatik Cokelat
-
Ikut Berduka, FPI: Habibie Tak Pernah Campur Adukkan Agama dengan yang Lain
-
Mengenang Maleo, Mobil Buatan BJ Habibie yang Bikin Heboh Mancanegara
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul