Suara.com - Massa aksi pendukung Revisi UU KPK ricuh di depan gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Sempat terjadi baku hantam saat massa mencoba merangsek untuk mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK.
Dalam kericuhan tersebut, pewarta yang sedang meliput turut menjadi sasaran amukan massa. Alhasil, tripod kamera milik Kompas TV rusak karena dilempar.
Juru kamera Kompas TV bernama Subandi yang saat itu bertugas meliput aksi demonatasi di gedung KPK. Saat itu, ia sedang mengambil gambar suasana massa di dekat tiang bendera.
Mulanya, situasi masih berjalan kondusif. Namun, ada satu orang provokator mencoba melepas kain hitam yang menutupi logo KPK.
"Awal mulai demo, saya ambil gambar di tengah dekat tiang bendera, suasana masih kondusif tiba-tiba dateng satu orang provokasi pendemo yang lain untuk lepas kain hitam yang menutupi tulisan KPK," ujar Subandi kepada Suara.com.
Massa akhirnya mulai ricuh dalam aksi tersebut. Subandi akhirnya berinisatif untuk live di lokasi kejadian, hanya saja tripod miliknya masih berada di tengah lobi gedung KPK.
"Saat mulai rusuh, saya inisiatif buat naikin gambar untuk live posisi tripod masih di tengah, ketika rombongan pendemo memaksa masuk lewat pintu keluar, saya ikut bergeser ke pintu keluar KPK," kata dia.
Massa aksi juga sempat adu mulut di pintu keluar dengan aparat kepolisian dan pegawai KPK. Kericuan semakin pecah setelah ada seorang pendemo yang melompat ke arah tembok.
Baca Juga: Ketua KPK Minta Draf Revisi UU KPK, Tapi Tak Dikasih Menkumham
Naasnya, tripod Subandi menjadi sasaran amukan massa. Tripod itu dilempar massa ke arah lobi KPK.
"Mereka masuk di posisi saya naruh tripod, ada salah satu pendemo yang mengambil tripod terus dilempar ke arah lobi KPK," kata Subandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman