Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan telah menunjuk 24 Rumah Sakit (RS) sebagai rujukan korban luka-luka terkait bentrokan mahasiswa dan polisi di DPR RI, Selasa (24/9/2019) kemarin.
Tujuannya untuk mengantisipasi adanya korban tambahan setelah demo dan kemungkinan demo lanjutan hari ini.
Penunjukkan itu dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, melalui surat edaran bernomor 12757/-1.778.11 perihal rumah sakit rujukan pada Rabu (25/9/2019).
Penunjukan rumah sakit itu berdasarkan surat edaran dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor YR 0303/III/ 2/3632/2019 tanggal 24 September 2019 perihal Kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam rangka aksi unjuk mahasiswa di DPR.
Melalui surat edaran tersebut, Widyastuti meminta agar RS yang ditunjuk siaga untuk menangani para korban. Pasalnya sampai saat ini sudah banyak korban yang ditangani oleh sejumlah RS seperti RS Pelni dan yang paling banyan 90 korban dirawat di RS Pusat Pertamina.
"Dimohon agar para Direktur / Kepala Rumah Sakit (sesuai daftar) dapat menjadi Rumah Sakit rujukan," ujar Widyastuti melalui keterangan tertulis.
Menurutnya para korban nantinya akan mendapat perawatan kelas III. Para korban aksi menolak sejumlah kebijakan lingkup Pemerintah dan legislatif itu tidak akan dikenakan biaya.
"Biaya dibebankan pada anggaran Pembiayaan Jaminan Kesehatan di Luar Kuota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," tuturnya.
Berikut daftar ke-24 rumah sakit yang menjadi rujukan:
Baca Juga: Polisi Larang Anak STM Demo DPR: Mereka Nggak Peduli Kalian Mati!
1.RSUP Cipto Mangunkusumo
2.RSPAD Galot Soebroto
3.Jantung Harapan Kita
4. RS Kanker Dharmals
5. RSAL Mmtoharjo
6. RSUD Tarakan
Berita Terkait
-
Janji Ditindak, Polda Metro Buru Polisi Pengintimidasi Wartawati Kompas.com
-
Pendarahan Otak hingga Patah Tulang, Faisal Korban Demo DPR Jalani Operasi
-
Mahasiswa Pendemo DPR: Saat Sesak Napas, Mulut Saya Ditembak Peluru Karet
-
Polisi Intimidasi Jurnalis Kompas.com, Tangan Ditarik dan HP Mau Dirampas
-
Babak Belur saat Demo, Naufal: Perusuh di DPR Tua-tua Tak Pakai Almamater
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung