Suara.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut lebih dari 50 mahasiswa hilang kontak usai menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Selasa (24/9/2019). Sejumlah kerabat resah atas hilangnya mereka.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo meminta pihak yang merasa kerabat atau keluarganya hilang saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI mengecek ke Polda Metro Jaya. Dedi memastikan jika bagian dari mahasiswa yang hilang kontak tersebut diamankan oleh Polda Metro Jaya sudah pasti ada dan bisa ditemui.
"Kalau info itu tanya kejadian dimana? Misal di Jakarta, kan gampang ke Polda Metro. Semua yang diamankan pasti orangnya ada dan bisa dicek," kata Dedi di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).
Dedi juga memastikan polisi tidak mungkin menahan pihak-pihak yang diamankan saat demonstrasi tanpa alat bukti yang cukup. Di mana bila pihak yang diamankan tidak terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, sudah pasti akan dibebaskan.
"Kalau nggak ada bukti, nggak mungkin ditingkatkan statusnya. Kalau ditingkatkan jadi tersangka, masih ada alat sidang praperadilan," katanya.
Sebelumnya, Ketua YLBHI Asfinawati mengungkapkan ada sekitar 50 lebih mahasiswa yang hilang kontak usai aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, pada Selasa (24/9). Asfinawati menuturkan sejumlah kerabat dari mahasiswa yang hilang kontak itu pun merasa resah lantaran memiliki rasa tanggungjawab atas hilangnya rekan mereka yang terpencar saat demonstrasi berujung kericuhan.
"Datanya bervariasi, yang pasti lebih dari 50 orang sampai 100 orang itu belum bisa diketahui kontaknya oleh teman-temannya," kata Asfinawati di Kantor LBH, Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
Berita Terkait
-
Motornya Dibakar Saat Liput Demo di DPR, Jurnalis Okezone Lapor Polisi
-
Tengkorak Faisal Retak, Ibu Korban Demo DPR Minta Pelaku Tampil ke Publik
-
Ketua DPRD Jatim Temui Pendemo, Mahasiswa: Selamat Anda Telah Menipu Rakyat
-
Prabowo: Kalau Negara Gagal, Apa Kita Salahkan Anak-Anak Turun ke Jalan?
-
Polri Klaim Gas Air Mata Kedaluwarsa Tak Bahaya: Kalau Kerupuk Itu Melempem
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar