Suara.com - Kota Hong Kong bersiap menghadapi akhir pekan yang rusuh lagi, sementara protes pro-demokrasi diperkirakan meningkat di wilayah yang dikuasai China itu sebelum peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakya China pada Selasa.
Ribuan orang diperkirakan mengadakan pertemuan umum di pusat kota pada Sabtu malam, setelah pemerintah memberi izin buat satu pertemuan di Tamar Park, di sebelah markas Dewan Legislatif Hong Kong, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Pusat keuangan Asia tersebut menandai peringatan kelima pada akhir pekan ini dimulainya protes "Payung", rangkaian demonstrasi pro-demokrasi pada 2014, yang gagal meraih konsesi dari Beijing.
Pertemuan umum juga diperkirakan digelar pada Ahad untuk memperingati Hari Anti-Totalitarianisme Global, dan aksi solidaritas direncanakan di kota besar di seluruh dunia termasuk Paris, Berlin, Taipeh, New York, Kiev dan London.
Tapi protes terbesar tampaknya akan dilaksanakan pada hari nasional 1 Oktober, dan pemrotes mengatakan mereka berencana memanfaatkan hari libur tersebut untuk melontarkan seruan bagi demokrasi yang lebih besar di panggung internasional dan mempermalukan para pemimpin politik di Beijing.
Para pegiat merencanakan pertemuan umum massal dari Victoria Park di distrik Causeway Bay, yang sibuk, ke Chater Garden di dekat markas pemerintah.
Kegiatan resmi telah dibatalkan, dan pemerintah ingin menghindari mempermalukan Beijing pada saat Presiden Xi Jinping berusaha memperlihatkan citra persatuan dan kekuatan nasional.
Pertemuan umum pro-Beijing juga direncanakan di kota itu, sehingga meningkatkan prospek bentrokan.
Hong Kong telah diguncang beberapa demonstrasi rusuh selama berbulan-bulan, saat pemrotes memblokir jalan dan merusak stasiun metro sementara polisi anti-huru-hara menembakkan gas air mata, semprotan lada dan menggunakan water cannon terhadap kumpulan pemrotes.
Proters tersebut, yang disulut oleh rancangan undang-undang ekstradisi, yang mestinya mengizinkan pengekstradisian tersangka pelanggar peraturan ke China Daratan, telah berkembang menjadi gerakan pro-demokrasi yang lebih luas. (Reuters/Antara)
Baca Juga: Taktik Demonstran Hong Kong, Cara Redam Gas Air Mata Pakai Payung dan Raket
Berita Terkait
- 
            
              Taktik Demonstran Hong Kong, Cara Redam Gas Air Mata Pakai Payung dan Raket
- 
            
              Pemimpin Hong Kong Pastikan Gelar Dialog untuk Redakan Ketegangan
- 
            
              Pemerintah RI Kabulkan Permohonan Ekstradisi Hong Kong
- 
            
              Demo di Stadion, Hong Kong Soraki Lagu Kebangsaan China
- 
            
              Menlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Demonstrasi di Hong Kong
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM