Suara.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid menyampaikan, akan selalu berkomitmen untuk tetap memperjuangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan BNP2TKI.
“BNP2TKI merupakan sekolah, dimana saya belajar menerapkan governancy yang baik selama 5 tahun ini," katanya, saat kegiatan Rakernis dan Silaturahmi Keluarga Besar BNP2TKI, di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Seperti diketahui, September 2019 ini adalah masa terakhir Nusron menjabat sebagai Kepala BNP2TKI. Awal Oktober mendatang, Nusron akan dilantik menjadi anggota DPR periode 2019 - 2024. Ini merupakan kali keempatnya kembali Ia dilantik menjadi anggota DPR.
Dalam kesempatan ini, Nusron mengucapkan terima kasih karena selama 5 tahun memimpin BNP2TKI, merasa seperti memiliki kesempatan sekolah yang luar biasa. Ia juga mengucapkan permohonan maafnya kepada seluruh pejabat dan pegawai BNP2TKI yang telah bekerja dengannya.
“Saya mohon maaf, baik untuk para pejabat yang pernah maupun sedang bekerja bersama dengan saya saat ini. Karena sebelumnya latar belakang saya adalah orang yang aktif di organisasi dan LSM yang biasa tidak tertib, tiba-tiba masuk di dunia kerja yang penuh dengan tata aturan. Jadi mungkin gaya saya ini berbeda dengan pimpinan lain,” ujarnya, dih adapan para pegawai BNP2TKI.
Nusron menambahkan, karena sudah sekolah di BNP2TKI selama 5 tahun, ia menganggap BNP2TKI seperti almamaternya.
"Saya berkomitmen akan tetap memperjuangkan dan membantu almamater saya, yaitu BNP2TKI terutama PMI, saat saya di DPR atau dimanapun nanti," ujarnya
Terakhir, Nusron berpesan kepada para pejabat Eselon I, II, III, IV di lingkungan BNP2TKI, tenaga profesional, dan Kepala BP3TKI/LP3TKI se-Indonesia untuk tetap menjaga marwah lembaga ini.
“Saya titip BNP2TKI. Jaga marwah lembaga ini dan nama baiknya. Jangan sampai viral dan menjadi catatan atau omongan yang tidak baik di mata masyarakat, serta selalu tingkatkan pelayanan bagi para PMI dan keluarganya. Semoga BNP2TKI dan PMI selalu sukses di mata dunia,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Peduli Pekerja Migran Indonesia, BNP2TKI Hadir di Bandara Soekarno - Hatta
-
Program G to G, BNP2TKI Raih Peringkat ke-3 di Konferensi EPS Korea Selatan
-
BNP2TKI Raih Terbaik II Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
-
BNP2TKI : Bekerja ke Luar Negeri Masih Jadi Pilihan
-
BNP2TKI dan Menaker Hadiri Forum Ketenagakerjaan di Jepang
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern