Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Irjen Widodo Eko Prihastopo sebagai Kapolda Riau.
Dia diganti oleh Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang sebelumnya Pati Baintelkam Polri (Penugasan pada BIN).
Sementara Widodo dimutasi dalam jabatan baru sebagai Pati Baintelkam Polri (Penugasan pada BIN). Mutasi pejabat kepolisian ini tercantum dalam surat telegram nomor ST/2569/IX/KEP/2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan mutasi ini tidak berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan.
"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka peningkatan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2019).
Diketahui, per Agustus Provinsi Riau menjadi provinsi dengan hutan yang terbakar terluas yang mencapai 49.266 hektare lahan terbakar.
Kekinian hujan buatan yang diupayakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah sedikit mengurangi titik api.
Per 24 September kemarin, tingkat polutan di Pekanbaru setelah hujan pada Senin (23/9/2019) turun dari sekitar 700 menjadi di angka 160-180, namun naik lagi pada Selasa pagi menjadi 234 mendekati kategori sangat tidak sehat.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, satelit Terra Aqua pada pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 39 titik panas sebagai indikasi karhutla di Riau.
Baca Juga: Riau dan Palembang Hujan, Asap Kebakaran Hutan Diklaim Berkurang
Lokasi paling banyak di Kabupaten Rokan Hilir dengan 19 titik, Indragiri Hilir 10 titik, Kota Dumai enam titik, Kabupaten Bengkalis tiga titik, dan Kepulauan Meranti satu titik.
Dari jumlah tersebut, ada 27 yang teridentifikasi titik api. Lokasi paling banyak di Rokan Hilir dengan 13 titik dan Indragiri Hilir delapan titik, sedangkakan sisanya di Dumai empat titik dan Bengkalis dua titik.
Berita Terkait
-
OJK Belum Mau Minta Bank Setop Pinjaman ke Perusahaan Biang Kebakaran Hutan
-
Greenpeace: Kampanye Sawit Baik oleh Pemerintah adalah Menyesatkan
-
Setelah Dipasang Spanduk Waspada Kebakaran, Hutan Maliran Terbakar
-
Satu Tentara Tewas di Waena, Kapolri: Yang Nyerang Duluan Bukan Aparat
-
Riau dan Palembang Hujan, Asap Kebakaran Hutan Diklaim Berkurang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah