Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin meminta mahasiswa untuk tidak memaksa Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, dia menilai hal itu tidak etis.
Ngabalin mengatakan mahasiswa sebagai kaum intelektual seharusnya mengedepankan cara-cara intelek dan konstitusional.
"Sebagai generasi baru dan sebagai masyarakat intelektual jangan membiasakan diri melakukan tekanan, mengancam itu tidak bagus, jangan pernah memberikan batas waktu kemudian mengancam, itu tidak bagus," kata Ngabalin saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).
Menurutnya, penerbitan Perppu merupakan hak prerogatif presiden sehingga mahasiswa diminta sabar menunggu Jokowi bekerja sembari mendengar masukan dari berbagai pihak.
"Beliau mesti mendengar ada masukan ada pikiran ada kritik kepada presiden sehingga bapak presiden harus membuka diri terbuka, ini kan orang Solo, orang Jawa pak, jadi tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Jadi kasih ruang waktu. Tidak ada masalah, insyaallah" tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Mahasiswa Universitas Trisaksi Dino Ardiansyah mendesak Jokowi segera menerbitkan Perppu KPK paling lambat 14 Oktober 2019.
Sementara wacana Jokowi mengeluarkan Perpu KPK mendapat banyak cekalan dari partai politik yang menyebut Perppu tersebut berpotensi melemahkan KPK.
Berita Terkait
-
Pengamat Sebut Lembaga Kepresidenan Hancur Jika Jokowi Keluarkan Perppu KPK
-
Usai Temui Jokowi, Forum Rektor Minta Mahasiswa Menahan Diri
-
Jokowi Disarankan Keluarkan Perppu KPK Sebelum Bentuk Kabinet Baru
-
Puan Pegang DPR, Jokowi Bebas Kritik? Istana: Enggak Ngaruh!
-
JK Sebut Perppu KPK Bisa Lemahkan Wibawa Jokowi, Begini Respons ICW
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera