Suara.com - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco mengkritisi rencana renovasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencapai Rp 2,4 miliar.
Basri menilai renovasi rumah dinas Anies yang mencapai angka miliaran menunjukkan gaya kepemimpinan kolonial.
Semestinya, kata Basri, Anies harusnya lebih memperhatikan dan prihatin akan persolan kehidupan warga Jakarta. Misalnya, masih ada beberapa warga pinggiran yang bahkan belum memiliki septic tank.
"Ini renovasi sampai Rp 2,4 miliar mau dibikin empat lantai atau gimana? Jangan menunjukkan gaya pejabat kolonial dan kemewahan di tengah keprihatinan orang banyak," kata Basri kepada wartawan Senin (7/10/2019).
Berkenaan dengan itu, Basri mengaku akan terlebih dahulu mengkaji secara detail anggaran renovasi rumah dinas Anies sebesar 2,4 miliar itu saat pembahasan dalam Badan Anggaran (Banggar) nanti.
Namun, Basri mengungkapkan bahwasanya rumah dinas itu merupakan cagar budaya yang tak perlu dilakukan renovasi secara besar-besaran.
"Yang namanya cagar budaya sebetulnya tidak boleh ada renovasi besar-besaran. Kalau rumah Rp 2,4 miliar itu renovasi besar-besaran namanya. Itu gede banget. Sedangkan cagar budaya ada aturannya. Paling yang berubah urusan taman dan interior," ungkapnya.
"Kalau Rp 2,4 miliar itu agak mencurigakan. Jangan-jangan ada apa-apanya nih," imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta berencana merehabilitasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Nilai anggaran pengerjaannya bahkan mencapai Rp 2,422 miliar.
Baca Juga: Anies ke Pimpinan DPRD Baru: Pemilihan Wagub DKI Harus Jadi Perioritas
Kepala Dinas Citata, Heru Hermawanto mengatakan prioritas utama pengerjaan rumah dinas Anies itu adalah pada bagian atapnya. Menurutnya atap rumah tinggal orang nomor satu di Jakarta itu sudah mulai keropos.
"Atap. Atapnya kan banyak yang mulai keropos. Interior-interior, banyak interior, atap plafon. Kalau lantai enggak karena lantainya bagus," ujar Heru saat dihubungi, Jumat (4/10) lalu.
Berita Terkait
-
Anies Renovasi Rumdin Rp 2,4 M, PDIP: Cukup Betulin Berapa Sekolah Tuh?
-
Beredar Isu Barter Kasus Lewat Foto Novel dan Anies, KPK: Hoaks!
-
Bantah Anggaran TGUPP Meningkat, Anies: Tidak Ada Perubahan
-
Sah! DPRD DKI Jakarta Punya Pimpinan Baru, PDIP Jadi 'Bos'
-
Anggota DPRD DKI Sering Telat Rapat, Uang Rakyat Hilang Rp 40 Juta Per Jam
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres