Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih lamban dalam pembangunan septic tank. Terutama untuk kawasan pinggir kali yang padat permukiman penduduk.
Masalah sanitasi di Ibu Kota ini kembali mencuat baru-baru ini lewat berita bahwa ada sebagian warga di Jakarta Barat belum memiliki septic tank.
"Pemerintah DKI katanya sudah ada rencana program pembangunan septic tank untuk warga, dan ini sangat lambat. Seharusnya dilakukan sejak lama dan bertahap," ujar Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi, saat diwawancara, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, sejak sungai-sungai di Jakarta terus mengalami pencemaran oleh aktivitas industri, aktivitas masyarakat di sungai menjadi persoalan serius. Aktivitas pencemaran oleh industri terjadi sejak lama, termasuk yang berasal dari wilayah sekitar Jakarta. Seharusnya Pemprov DKI sudah mengambil langkah serius menangani masalah ini.
"Sungai Jakarta memang harus dipulihkan, namun harus disusun peta jalannya karena sumber-sumber pencemaran sungai Jakarta cukup kompleks," jelasnya.
Pemprov DKI Jakarta berencana untuk merehabilitasi septic tank milik warga sebesar Rp 1 milliar di tahun 2020. Anggaran subsidi tersebut diambil dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang dikucurkan ke BUMD DKI, PD PAL Jaya. Kendati begitu perkembangannya masih belum terlihat.
"Setahu kami, dari pemberitaan yang ada sudah, dimasukan untuk anggaran tahun ini sehingga belum bisa dilihat untuk kemajuannya," ucap Tubagus.
Kondisi permukiman padat penduduk di Jakarta Barat menjadi buah bibir belakangan ini. Tercatat ada 21 rumah yang tak punya septic tank. Lokasi tepatnya di RT 15 RW 17, Tanjung Duren Utara, Petamburan, Jakarta Barat. Walhasil, kotoran dari jamban dibuang langsung melalui saluran ke kali sekitar permukiman.
Baca Juga: Hendak Ditanya soal Sanitasi, Wali Kota Jakbar Marah-marah ke Wartawan
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab