Suara.com - Media sosial belum lama ini digemparkan dengan fenomena cross hijaber atau pria yang berpakaian syar'i seperti wanita.
Warganet ramai membicarakannya hingga viral. Terkait hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun buka suara.
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi KH Masduki Baidlowi meminta masyarakat untuk tidak resah dengan isu cross hijaber.
Publik mestinya melakukan kroscek terlebih dahulu mengenai kebenaran fenomena cross hijaber yang beredar di media sosial dengan temuan di lapangan.
"Terpenting, bagaimana publik diberi tahu beda antara isu yang dikembangkan oleh media sosial dengan fakta sebenarnya," ungkap KH Masduki Baidlowi lewat sambungan telepon dalam sesi wawancara dengan CNN TV, Selasa (15/10/2019).
Lebih lanjut, KH Masduki Baidlowi menegaskan isu cross hijaber yang belum jelas kebenarannya justru mengganggu umat saat beribadah.
"Belum ada temuan di lapangan, makanya jangan membuat sesuatu yang sebenarnya hanya hidup di media sosial, lalu masyarakat jadi resah beneran. Kasihan umat islam yang selama rajin ibadah lalu terganggu dengan isu ini," imbuhnya.
Untuk itu, MUI enggan memberikan imbauan lebih lanjut, lantaran ada beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi dibalik fenomena tersebut.
"Apa dibalik isu ini? apakah ingin menakut-nakuti muslimah atau diinisiasi oleh satu kelompok yang tidak setuju pakaian hijab, kan bisa semuanya," kata H Masduki Baidlowi.
Baca Juga: Moeldoko: Tanggal 19, KSP Sudah Off Semuanya
"Kita tidak perlu terlalu jauh mengimbau, yang harus kita selidiki adalah gerakan di media sosial ini yang harus kita cari tahu," sambungnya.
Fenomena itu kekinian menjadi viral, terlebih setelah muncul bukti-bukti digital tentang keberadaan cross hijaber.
Seperti halnya dengan unggahan yang dibagikan pengguna Twitter @Infinityslut pada Sabtu (12/10/2019). Ditampilkan beragam bidikan layar Insta Story warganet terkait fenomena cross hijaber.
Satu dari sekian foto tersebut menerangkan bahwa cross hijaber adalah laki-laki yang terobsesi menjadi wanita sehingga mengubah penampilannya dengan hijab, gamis dan cadar.
Para cross hijaber bahkan tak malu untuk masuk ke masjid atau toilet wanita. Mereka pun terang-terangan memamerkan hobinya tersebut melalui media sosial pribadi.
Sementara dalam foto lainnya, diungkap pengakuan yang diduga seorang cder --sebutan bagi cross hijaber-- tentang alasan mereka mengapa berani melancarkan hobinya di depan umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Kabar Buruk Warga Bodetabek! Subsidi Transportasi Gratis Jakarta Cuma Buat KTP DKI
-
Pakai Sarung Tangan, Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba 214,84 Ton Senilai Rp29,37 Triliun
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman