Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh angkat bicara adanya peluang Partai Gerindra dan Partai Gerindra untuk bergabung ke pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, tak baik jika terjadi koalisi gemuk di pemerintahan. Bahkan, dia menilai adanya oposisi yang mau merapat ke pemerintahan Jokowi bisa berpeluang ke arah sistem otoritarian.
Hal itu disampaikan Surya Paloh sesuai acara pelantikan Jokowi-Maruf Amin di Gedung MPR/DPR RI, Minggu (20/10/2019) kemarin.
"Tidak baik kalau tidak ada check and balances, tak lagi oposisi, demokrasi selesai. Negara cenderung akan otoriter dan monarki," kata dia.
Surya Paloh pun menyampaikan, jika nantinya tidak ada lagi partai penyeimbang, NasDem tak masalah untuk keluar dari koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf.
"Kalau tidak ada yang mau jadi oposisi, Nasdem saja jadi oposisi," kata dia.
Diketahui, santer kabar Gerindra dan Demokrat akan merapat kepada pemerintahan setelah Jokowi melakukan pertemuan dengan dua petinggi partai oposisi tersebut.
Sebelumnya, Jokowi sempat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. Setelah itu, Jokowi juga sempat mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (11/10/2019).
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa Gerindra siap menjadi bagian koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin lima tahun mendatang. Gerindra pun siap menjadi oposisi.
Baca Juga: Surya Paloh: Kalau Tak Ada Oposisi, Demokrasi Sudah Selesai
Gerindra berjanji akan tetap kritis.
“Pak Prabowo dari awal mengatakan kami siap jadi oposisi atau bahasa kami mitra kirits, atau kami siap jadi mitra pemerintah,” kata Dahnil ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Dahniel menyampaikan, sampai saat ini, Prabowo belum menentukan sikap apakah akan menjadi koalisi atau oposisi untuk periode hingga lima tahun ke depan.
Keputusan tersebut, lanjut Dahniel, tergantung pada kebutuhan Presiden terpilih Jokowi, mengingat Prabowo telah menyampaikan buah pikirannya dalam konsep ‘dorongan besar.
“Jadi, sampai detik ini Pak Jokowi dan pihak Pak Jokowi belum bilang mau memberikan sekian banyak menteri ke Pak Prabowo dan Gerindra, itu belum ada,” tukas Dahnil.
Menurut Dahniel, Prabowo akan mengumpulkan kader Gerindra dari seluruh Indonesia dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang akan digelar di Hambalang pada 15-16 Oktober 2019 untuk meminta masukan untuk mengambil keputusan tersebut.
Berita Terkait
-
Nasdem Tersinggung Diminta Jadi Oposisi, Ini Reaksi Rocky Gerung
-
Gerindra - Nasdem Sepakat Amandemen UUD Menyeluruh, Tapi dengan Catatan
-
Prabowo Temui Surya Paloh, Sekjen NasDem: Jangan Dikaitkan dengan Kabinet
-
Gerindra Dekati Jokowi, Nasdem Khawatir Picu Munculnya Parlemen Jalanan
-
Bantah Bermusuhan, Nasdem: Megawati - Surya Paloh Sering Teleponan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar