Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera telah memilih berada di luar pemerintah Joko Widodo-Maruf Amin dengan sikap beroposisi.
Terkait sikap tersebut, PKS pun membuka peluang untuk mengajak sejumlah elemen atau kelompok tertentu untuk beroposisi terhadap pemerintahan periode kedua Jokowi.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berujar peluang mengajak beroposisi itu juga terbuka bagi kelompok-kelompok yang pada Pilpres 2019 lalu bersama mereka dalam koalisi mendukung Prabowo-Sandiaga.
Kelompok tersebut semisal, FPI, PA 212 dan GNPF Ulama.
“Selama semuanya sesuai koridor konstitusi kita akan mengajak. Bukan cuma teman dengan FPI, GNPF ulama, bahkan kami sudah mulai dengan teman KPA Konsorsium Pembaruan Agraria,” kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Meski secara kuantitas jumlah koalisi oposisi bersama kelompok-kelompok tersebut kalah jauh, Mardani mengaku tetap optimistis bila itu dikelola baik, maka dapat dapat berkualitas.
“Kalau hitung-hitungan kuantitas lemah ya, tapi teman-teman sekalian koalisi oposisi itu di Indonesia cair, boleh jadi sekarang kelihatannya semuanya masuk tetapi 3-6 bulan ke depan ketika koalisi gemuk ini tidak terkelola dengan baik, peluang satu persatu pindah ke oposisi ada juga gitu lo,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Presiden PKS Sebut Oposisi Bukan Pilihan Ideal
-
Tetap Oposisi, PKS Minta Kader Tak Arogan Komentari Parpol Lain
-
Prabowo Calon Menhan, Bamsoet: Moga Indonesia Disegani di Asia dan Global
-
Presiden PKS Umumkan Sikap Politik di Luar Pemerintahan
-
Setelah Gerindra Hijrah ke Kabinet, Hidayat Sebut PKS Tidak Akan Sendirian
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?