Suara.com - Politikus Partai Golkar Zainudin Amali menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Ia mengaku diminta Jokowi meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Dalam pertemuan dengan Jokowi, Zainudin Amali mengaku telah menandatangani pakta integritas sebagai calon menteri.
Namun saat ditanya apakah dirinya akan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengaku belum mengetahuinya.
Zainudin Amali lahir di Gorontalo pada 16 September 1962. Semasa sekolah, dirinya kerap berpindah-pindah. Dari Gorontalo, memasuki SMP ia pindah ke Manado, lalu pindah ke Jakarta saat kuliah, di bidang ekonomi.
Zainudin Amali sudah aktif berogranisasi sejak menjadi mahasiswa. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengusaha dan menduduki jabatan tinggi di sejumlah perusahaan.
Namun rupanya tak hanya bisnis, Zainudin Amali juga memiliki kelihaian dalam berpolitik. Buktinya, ia bisa bertahan sampai empat periode di DPR RI.
Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Abuirizal Bakrie mempercayakannya untuk memimpin Golkar di Jawa Timur pada 2013.
Keluarga
Istri: Nadiah
Anak: 1
Baca Juga: Prabowo Bakal Jadi Menteri Pertahanan, Presiden PKS Sambangi Kertanegara
Pendidikan
SDN Buhu, Gorontalo (1975)
SMPN I Manado (1979)
SMAN IV Manado (1982)
Akademi Perbankan dan Akuntansi, Jakarta
STIE Swadaya, Jakarta (1992)
Universitas Prof Dr Moestopo, Jakarta
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jakarta
Karier dan organisasi
Ketua Bakornas Lembaga Pers Mahasiswa Islam (1986-1987)
Ketua Senat Mahasiswa STIE Swadaya (1988-1990
Ketua Umum DPP Gema Kosgoro (1994-1998)
PT Supra Dina Karya, Jakarta (1993-1996)
Komisaris PT Gitrana Sendiko (1996-1997)
Direktur PT Makmur Triagung, Jakarta (1996-2000)
Direktur PT Surya Terang Agung, Jakarta (1996-1998)
Komisaris PT Wirabuana Dwijaya Persada, Jakarta (1997-1998)
Wasekjen REI (1998-2001)
Direktur PT Putra Mas (2000-2002)
Wasekjen PP AMPG (2002-2008)
Ketua AMPI (2003-2008)
Anggota DPR RI Dapil Gorontalo (2004-2009)
Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur (2009-2014, 2014-2019, 2019-sekarang)
Ketua DPD Partai Golkar Wilayah Jawa Timur (2013-2014)
Ketua DPP Partai Golkar (2014-2019)
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar (2015-2016)
Berita Terkait
-
Malam-malam ke Istana, Luhut: Saya Jadi Menko Maritim dan Investasi
-
Tak Disinggung Kasus Korupsi, Zainudin Amali Diskusi Olahraga dengan Jokowi
-
Menghadap Jokowi, Yasonna Laoly Berpeluang jadi Menkumham Lagi
-
KPK Ungkap Nama-nama Kandidat Kabinet Jokowi yang Pernah Diperiksa
-
Anak Menteri Soeharto Kandidat Kabinet Jokowi, Ini Profil Agus Gumiwang
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan